Pergeseran kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS) menunjukkan tren yang menarik, terutama dalam penanganan dua konflik besar: perang Ukraina dan krisis Israel-Palestina.Â
Di bawah kepemimpinan Trump sejak awal 2025, AS tampaknya mengambil pendekatan yang berbeda namun tidak selalu destruktif seperti yang dikuatirkan banyak pengamat.
Kecenderungan itu bisa diperhatikan pada kebijakan di dua titik hotspot itu. Di front Ukraina, kebijakan Trump secara jelas menunjukkan perubahan signifikan dari era Biden. Trump secara terang-terangan menyatakan keinginannya untuk mengakhiri konflik melalui negosiasi dengan Rusia.Â
Posisi ini dianggap sangat kontroversial oleh sekutu-sekutu NATO. Apalagi posisi AS juga ditunjukkan pada perbedaan pendapat secara langsung di Gedung Putih pada pertemuan antara Trump dan Zelensky, Presiden Ukraina.
Meski begitu, pendekatan semacam itu tidak serta-merta bisa dikatakan sebagai "pengkhianatan" terhadap Ukraina seperti yang dikawatirkan banyak pihak. Trump, dengan gaya negosiasi khasnya, justru mungkin membawa dimensi baru dalam penyelesaian konflik.Â
Pragmatisme Trump
Pengalaman Trump sebagai pebisnis dan pendekatannya yang cenderung transaksional bisa menjadi katalis untuk membuka jalur diplomasi yang selama ini macet.Â
Meski retorikanya terhadap NATO lebih sering dikategorikan keras, Trump tetap mempertahankan kehadiran militer AS di Eropa. Selain itu, Trump bahkan jugq mendorong peningkatan anggaran pertahanan negara-negara NATO.
Sementara itu, kebijakan Trump di Timur Tengah, khususnya dalam konflik Israel-Palestina, ternyata menunjukkan kontinuitas yang menarik. Meski dukungannya terhadap Israel tetap kuat, Trump juga menunjukkan pragmatisme yang mengejutkan dalam beberapa aspek.
Pragmatisme Trump tampak, misalnya, pada sikapnya terhadap Iran menunjukkan fleksibilitas yang tidak terduga. Trump secara eksplisit menyatakan keinginannya untuk mencapai kesepakatan diplomatik dengan Teheran mengenai program nuklirnya. Konon, Trump ingin menyelesaikan sengketa nuklir Iran secara diplomatik.