Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sepinya Jogja di Hari Pertama Puasa

24 Maret 2023   22:29 Diperbarui: 24 Maret 2023   22:59 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Faktor kedua menjadi kelanjutan hari libur itu. Sebagian besar orang yang berpuasa lebih memilih berada di rumah agar merasa aman dan nyaman. Hari pertama puasa berada di rumah bisa merasakan kebersamaan dengan keluarga dapat memberikan rasa nyaman.

Berada di rumah bersama anggota keluarga apalagi pada saat puasa menjadi pilihan bagus. Saling menguatkan dan memberi motivasi menjadi penting di hari pertama puasa. Berada di rumah bersama bisa mengurangi potensi gangguan, sehingga puasa ditunaikan dengan lancar.

Selanjutnya adalah cuaca panas di kota Yogyakarta. Sudah hampir satu minggu ini kota budaya ini memiliki hari-hari dua musim. Satu hari bisa panas dan, sekaligus, hujan. Cuaca tidak menentu ini membuat berada di rumah menjadi pilihan terbaik agar aman dan nyaman berpuasa.

Kita tentu ingat bahwa beberapa hari lalu Gunung Merapi mengeluarkan abu. Beberapa daerah di sebelah Barat terkena abu itu. Akibatnya, suasana agak gelap dan panas. Sebelumnya, beberapa wilayah di Jokja mengalami listrik mati, panas, dan gempa.

Cuaca panas dan tidak menentu itu membuat berada di rumah dapat memudahkan badan menyesuaikan diri di awal puasa. Berhasilnya puasa di hari pertama tentu saja dapat memotivasi puasa di hari-hari berikutnya di bulan Ramadhan ini.

Ketiga penyebab itu sifatnya subyektif dan relatif, sehingga tidak bisa dipakai sebagai acuan umum. Sepinya kota Jokja di hari pertama bisa juga berbeda, walau bisa dikatakan sebagai siklus tahunan. 

Yang namanya rasa itu bersifat personal. Lain orang, beda pengalamannya. Justru perbedaan pengalaman itu bisa menjadi memperkaya nuansa hari pertama puasa di tahun 2023.

Selain itu, pengalaman seseorang bisa juga sama dengan yang lain. Ketika beberapa orang merasakan hal yang sama, maka persamaan itu hanya kebetulan saja. Kebetulan itu bisa memiliki sifat unik atau khusus yang tidak selalu bisa digeneralisir.

Melalui pengalaman ini, sepinya Jokja di hari pertama puasa bisa jadi memang biasa dan, sekaligus, tetap menarik. Setidaknya, itu menarik ditulis. Apakah kota-kota lain juga mengalami suasana lengang di hari pertama puasa? Selamat menunaikan ibadah puasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun