Mohon tunggu...
Ana Ludiana
Ana Ludiana Mohon Tunggu... -

salah satu makhluk yang diberi kewajiban menegakkan hukum di negaranya. masih ingin berkarya buat tanah air, tetapi masih ada beberapa koreksi di dalam dirinya. Tapi santai sajalah, dunia hanya sementara.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Konflik KPK-Polri bukan Apa-apa

6 Februari 2015   22:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:41 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langsung saja ya, mumpung penuh isi otak saya.

Penanggungjawab atas pertahanan dan keamanan negara sesungguhnya ada 4 pilar. TNI, Polri, BIN dibantu dengan KPK.

Tetapi Sekarang coba lihat jadi apa bangsa ini?

Kalau memang mau saling menghancurkan dan saling tusuk dari belakang itu sangat mudah, melihat keduanya memiliki kekurangan.

Tetapi mereka dan penontonnya lupa ada pihak-pihak yang tertawa lepas jika dua instansi ini beradu tanduk. Logika pendek saya berpendapat bahwa

jika konflik dua instansi anti korupsi ini diteruskan, maka sama saja dengan menggelar karpet merah untuk TNI mengambil alih penegakkan hukum. Karena fungsi ketiga TNI yaitu pemulih terhadap kondisi keamanan negara yang terganggu akibat kekacauan keamanan.

Tidakkah kalian malu kepada mereka-mereka yang sudah berkorban nyawa demi terpisahnya Polri dan TNI?

Ada nyawa yang dibayar demi terpisahnya ABRI. So please, stop blammin and dragging each other. Masalah-masalah negara RI perlahan tercover isu Polri KPK. Konflik ini juga membuka kesempatan bagi negara asing untuk semakin mencarut marutkan RI.

Masih ingat konflik di timur tengah? Konflik yang katanya buatan negara adi daya. ternyata konflik itu memang benar adanya.

Saat perang kemanusiaan dimulai, setengah tahun sebelumnya sudah di tanda tangani MOU negara tersebut dengan sponsor-sponsor asing. MOU tentang siapa yg akan memperbaiki jalan X yang habis kena bom, siapa yg akan bangun hotel dan pemukiman di kota Y yang rata oleh bom, siapa yang bangun struktur listrik,  siapa yang akan ambil alih tambang minyak yg rusak karena perang.

Itu baru secuil contoh. jika bicara dunia internasional, sesungguhnya nyawa warga negara benar-benar tidak ada nilainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun