Mohon tunggu...
Ludfina Mailani Putri
Ludfina Mailani Putri Mohon Tunggu... Perawat - Mahasiswa

Saya merupakan seseorang yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi serta memiliki hobi membaca dan berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Eco Enzyme: Katalisator untuk Kehidupan Berkelanjutan

16 Mei 2024   23:23 Diperbarui: 16 Mei 2024   23:42 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: kepemilikan pribadi

Pada kesempatan kali ini izinkan saya Ludfina Mailani Putri, mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, akan memaparkan sedikit informasi tentang Eco Enzyme. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

Di era yang ditandai dengan degradasi lingkungan, eco enzyme muncul sebagai secercah harapan. Eco enzyme merupakan cairan multifungsi yang dihasilkan dari proses fermentasi 3 bulan dengan bahan sederhana yang meliputi gula merah, limbah atau sampah organik dan air dengan menggunakan komposisi 1:3:10 (gula : sampah organik : air).

Prinsip proses pembuatan eco enzyme sebenarnya mirip proses pembuatan kompos, namun yang menjadi pembeda ialah pada eco enzyme ditambah air sebagai media pertumbuhan sehingga produk akhir yang diperoleh berupa cairan yang lebih disukai karena lebih mudah digunakan. Keistimewaan lain dari eco enzyme ialah tidak memerlukan lahan yang luas untuk proses fermentasi seperti pada pembuatan kompos, bahkan eco enzyme tidak memerlukan wadah khusus/bak komposter dengan spesifikasi tertentu. Pembuatan eco enzyme dapat dilakukan di botol/galon bekas air mineral, jerigen, dan bekas produk lain yang sudah tidak digunakan yang dapat dimanfaatkan kembali menjadi tangki fermentasi. Hal ini juga mendukung konsep reuse dalam menyelamatkan lingkungan.

Selama fermentasi karbohidrat diubah menjadi asam volatile dan disamping itu, asam organik yang ada dalam bahan limbah juga larut ke dalam larutan fermentasi karena pH enzim sampah bersifat asam di alam. Enzim sampah memiliki kekuatan tertinggi untuk mengurangi atau menghambat patogen karena sifat asam dari enzim sampah membantu mengektraksi enzim ekstraseluler dari limbah organik ke dalam larutan selama fermentasi. Dalam proses fermentasi glukosa dirombak untuk menghasilkan asam piruvat. Asam piruvat dalam kondisi anaerob akan mengalami penguraian oleh piruvat dekarbosilase menjadi etanol dan karbondioksida, dimana bakteri Acetobacter akan merubah alkohol menjadi asetaldehid dan air yang selanjutnya akan diubah menjadi asam asetat.

Penggunaan Eco enzyme dapat bermanfaat di berbagai sektor. Di sektor rumah tangga, dapat digunakan sebagai pengganti produk kimia rumah tangga harian seperti pembersih lantai, pembersih sayur dan buah. Di sektor lingkungan, dapat digunakan untuk membantu membersihkan sungai yang tercemar. Di sektor pertanian, dapat digunakan sebagai pupuk alami dan biopeptisida yang dapat mendorong praktik pertanian berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada bahan kimia sintetis. Di sektor kesehatan dapat digunakan sebagai desinfektan alami dan hand sanitizer.


Penerapan eco enzyme mewakili langkah signifikan menuju tujuan kehidupan keberlanjutan. Dengan memanfaatkan kekuatan proses alami pada eco enzyme, diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap semua sektor kehidupan yang selaras dengan prinsip konservasi lingkungan dan efisiensi sumber daya. Selain itu, biayanya yang sangat terjangkau serta kemudahan dalam proses produksinya membuat eco enzyme dapat diproduksi secara pribadi oleh semua lapisan masyarakat, sehingga dapat memberdayakan masyarakat untuk bertanggung jawab atas dampak lingkungannya.

Kesimpulannya, eco enzyme melambangkan potensi yang berasal dari alam dalam mengatasi tantangan lingkungan kontemporer. Asal usulnya yang sederhana hingga pemanfaatannya yang beragam di berbagai sektor menjadi contoh hubungan simbiosis mutualisme antara manusia dengan lingkungan. Seiring upaya menuju masa depan yang lebih berkelanjutan, pemanfaatan kekuatan enzim ramah lingkungan menawarkan jalan nyata untuk dapat menciptakan dunia yang lebih hijau dan sehat untuk generasi mendatang.

Sumber :

Septiani, U., Najmi, & Oktavia, R. (2021). Eco Enzyme : Pengolahan Sampah Rumah Tangga Menjadi Produk Serbaguna di Yayasan Khazanah Kebajikan. Jurnal Universitas Muhamadiyah Jakarta, 02(1), 1–7.

Zultaqawa, Z., Firdaus, I. N., Aulia, M. D., Sipil, J. T., Indonesia, U. K., Raya, S. B., & Bandung, K. (2023). Manfaat eco enzyme pada lingkungan. 4, 10–14.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun