Mohon tunggu...
Donal Eryxon
Donal Eryxon Mohon Tunggu... Lainnya - Mencoba menulis

Biasa dan monoton.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pak Prabowo, Kamu Jadi Alasan Mengapa Pelajaran Sejarah Makin Perlu Dipelajari

24 Maret 2018   06:30 Diperbarui: 24 Maret 2018   08:19 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lagi-lagi kaum oposisi bikin sensasi, kali ini pelakunya bukan pakar kontroversi  seperti FZ dan FH, sebenarnya sia-sia sih bikin inisial, karena  dari judulnya saja sudah ketahuan siapa orang dibalik inisialnya, kali ini mereka kurang penting untuk dibahas.

Kali ini  Prabowo sang King Maker (Katanya). Walaupun sampai saat ini masyarakat atau warganet sang mahabenar lebih tepatnya yang berasumsi kalau dia adalah kandidat King lainnya, nah sekarang kontroversinya apa?

Beberapa hari silam (19 Maret 2018), beredar video yang di unggah akun  facebook resmi partai  Gerindra yang isinya orasi Prabowo yang katanya Indonesia berpotensi akan bubar tahun 2030. Lah, dari mana Prabowo tahu? Katanya sih, dari para peneliti asing.

Kalau saya sebagai warga yang pernah dapat ilmu sejarah di SMA melongo ketika tahu pernyataan itu dibenarkan dan dibela oleh dua inisial di atas yang tidak perlu di tulis lagi namanya, mubazir..

Kenapa bisa melongo?

Prabowo ternyata tidak  mempraktikkan ilmu sejarah level SMA, khusunya materi Historiografi atau penulisan sejarah. Lah, hubungannya apa orasi dengan  penulisan? Ya, kalau Prabowo engga orasi pasti pernyataannya engga ditulis...

Krikk krikk..

Oke langsung saja.

Ada Tiga poin penting yang menunjukkan Prabowo tidak paham Sejarah (bukan tidak tahu). Sebelum menulis atau mengeluarkan pernyataan baik itu dalam Kesimpulan maupun hipotesa, perlu dilakukan yang namanya Heuristik atau pengumpulan sumber, bentuknya macam-macam.. silahkan Googling sendiri. nah, apa Prabowo menggunakan sumber? Jawabannya sejauh ini iya, karena katanya referensi yang dia gunakan adalah kajian dari peneliti asing. Dan sampai sekarang sumber yang disebutkan itu belum jelas dan saya belum menemukan kajian itu entah dari peneliti manapun, kecuali Prabowo mengaku sebagai peneliti (jendral, Pengusaha, peneliti..mengingatkan saya sama pak wiranto yang pernah berubah jadi apa saja, tapi ga bisa mengalahkan legenda Mr J.sins).

Kita anggap Heuristiknya benar, kita masuk ke tahap Verifikasi sumber.

Bikin Facebook aja kita  harus verifikasi e-mail, mengecek kebenaran e-mail. Apalagi suatu berita, jangan sampai berita itu jadi hoax. Sejauh ini belum ada saya temukan kajian minimal dalam bentuk jurnal mengenai keruntuhan negara tercinta ini. Jikapun ada masih harus di cek melalui kritik internal dan kritik eksternal, jangan-jangan kajian itu muncul dari Nostradamus abad ke-16 atau ramalan Joyoboyo, engga relevan dong menurut kritik sumber (dan lagi-lagi yang awam pelajaran sejarah kelas 10 SMA harus buka mbah google mengenai kritik sumber ini..).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun