Mohon tunggu...
LUCKY PAISAL HAMDANI
LUCKY PAISAL HAMDANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Ikhtiar dan Tawakal dalam Menghadapi Wabah Virus Corona

22 Juni 2021   06:00 Diperbarui: 22 Juni 2021   06:17 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Corona virus adalah suatu jenis virus yang menjangkiti manusia dan menyebabkan infeksi pada saluran pernafasan. Penyakit serius yang disebabkan oleh Corona virus antara lain adalah Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Beberapa waktu ke belakang telah ditemukan jenis baru Corona Virus yang menyebabkan penyakit COVID-19. 

Virus baru ini ditemukan saat terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok di penghujung tahun 2019. Penyebaran COVID-19 sangat cepat hingga berbagai negara besar di dunia telah banyak melaporkan kasus positif. Penyebaran yang cepat ini terjadi karena penularan dari orang yang telah terjangkit virus ini. Penularan terjadi melalui cairan tubuh yang keluar dari hidung atau mulut saat orang yang terjangkit batuk atau bersin. 

Kemudian cairan yang keluar tersebut menempel ke benda-benda di sekitar seperti pegangan pintu, kursi atau benda lainnya. Orang lain yang tanpa sengaja menyentuh permukaan tersebut lalu ia menyentuh bagian mulut, hidung atau matanya ia dapat terjangkit COVID-19. Penularan virus ini pun dapat terjadi apabila seseorang menghirup percikan cairan yang keluar dari batuk atau bersin seseorang yang terjangkit.

World Health Organization (WHO) telah menetapkan wabah Corona virus ini sebagai pandemi. Dalam kasus yang terjadi saat ini COVID-19 menjadi pandemi pertama yang disebabkan oleh virus corona. Pandemi dapat diartikan sebagai sebuah epidemi yang telah menyebar luas ke beberapa negara atau benua dan menjangkiti banyak orang. Istilah pandemi tidak digunakan berdasarkan tingkat keparahan suatu penyakit, namun berdasarkan tingkat penyebarannya. Dalam kasus ini WHO memberikan arahan kepada warga di seluruh dunia untuk melakukan upaya pencegahan penyebaran virus corona. Upaya yang telah berusaha direalisasikan oleh berbagai negara antara lain mencuci tangan dengan sabun, memakai masker saat bepergian, dan menghindari kegiatan yang terdapat kerumunan massa dalam jumlah banyak seperti bekerja dan kegiatan belajar mengajar di sekolah atau universitas.

Indonesia hingga saat ini masih menjadi salah satu negara yang sedang berjuang melawan pandemi COVID-19. Dikonfirmasi saat ini sekitar 10.000 jiwa dinyatakan positif, 1.500 sembuh dan 790 meninggal dunia. Dalam upaya menanggulangi penyebaran virus, pemerintah negara melakukan tindak tegas terhadap masyarakat dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Saat ini sudah terdaftar beberapa wilayah yang telah menerapkan PSBB dengan membatasi berbagai kegiatan masyarakat. Beberapa kegiatan diberhentikan dan dialihkan seperti sekolah, kuliah, bekerja dan beribadah. Dengan adanya kebijakan tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun mengeluarkan fatwa untuk tidak melaksanakan segala bentuk kegiatan beribadah yang terdapat kumpulan massa dalam jumlah banyak.

Kebijakan tersebut sangat berdampak pada masyarakat Indonesia dengan mayoritas penduduk yang memeluk agama Islam. Pasalnya salah satu hal besar yang menjadi permasalahan adalah kegiatan beribadah umat muslim di masjid dialihkan untuk melakukan segala kegiatan beribadah di rumah masing-masing. 

Dalam hal ini penulis mendapati banyak berbagai respon dari umat muslim. Sebagian masyarakat melampiaskan kepanikannya dengan melakukan panic buying. Hal ini adalah termasuk kepada Ikhtiar atau usaha yang berlebihan. Maksudnya adalah beberapa dari golongan masyarakat berbondong-bondong mengunjungi toko-toko untuk memborong bahan pokok seperti beras, mie instan dan yang lainnya. Sebagian yang lain masih dengan tenang menjalani aktivitas seperti biasa seolah-olah tidak terjadi apa-apa. 

Dengan berbagai dalih bahwa kematian ada di tangan tuhan hingga merasa kebal terhadap virus. Hal tersebut adalah salah satu kesalahan dalam memahami konsep Tawakal atau berserah diri kepada Allah. Adapun golongan masyarakat yang menyeimbangkan kedua konsep tersebut antara Ikhtiar dan Tawakal tanpa adanya pihak yang tidak dirugikan.

Ikhtiar adalah upaya atau usaha seseorang dalam menggapai suatu tujuan dan pencapaian. Mengenai hal tersebut Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia."

(QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 11)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun