Kerja Sama Strategis: Precursor FK Unpad dan Klinik Artikular Siap Kembangkan Pendidikan Intervensi Nyeri di Indonesia
Bandung, 28 April 2025 - Dunia kesehatan Indonesia mendapat kabar baik. Precursor FK Unpad dan Klinik Artikular resmi menjalin kerja sama untuk mengembangkan pendidikan intervensi nyeri, sebuah bidang yang kian penting seiring tingginya jumlah pasien yang mengeluhkan nyeri di fasilitas kesehatan. Penandatanganan kerja sama ini dilakukan pada 26 April 2025 di Hotel Zest Bandung.
Direktur Precursor FK Unpad, Dr. Herry Herman, SpOT, Ph.D, dan CEO Klinik Artikular, Dr. Alif Noeriyanto Rahman, Sp.OT, menandatangani kesepakatan tersebut, disaksikan oleh Patron Precursor FK Unpad, Dr. Rizal Chaidir, SpOT(K), M.Kes(MMR), MH.Kes, dan Direktur Padjadjaran Mitra Education Center, Dr. Wendy Freely Nugraha, MPH.
Precursor FK Unpad merupakan program pendidikan lanjutan yang berdiri sejak 2020, khusus untuk dokter spesialis dari lima bidang: ortopedi, neurologi, rehabilitasi medik, bedah saraf, dan anestesi. Program ini berlangsung selama satu tahun dengan metode hybrid, menggabungkan pembelajaran offline dan online, serta sudah menjadi bagian resmi dari Pusat Studi Intervensi Nyeri dan Adiksi Fakultas Kedokteran Unpad.
"Intervensi nyeri adalah bidang masa depan. Dengan teknik yang minimal invasif, kita bisa membantu banyak pasien pulih lebih cepat dengan risiko yang jauh lebih kecil," ujar Dr. Alif Noeriyanto Rahman.
Dalam kolaborasi ini, Klinik Artikular, yang dikenal sebagai klinik ortopedi dan intervensi nyeri terbesar se-Asia Tenggara, akan menjadi pusat praktik dan pengembangan lanjutan untuk para peserta didik Precursor. Klinik ini berlokasi di Jalan Radio Dalam Raya No. 40, Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dan telah melayani ribuan pasien dari berbagai negara.
Kerja sama antara dua institusi ini diharapkan mampu melahirkan lebih banyak dokter ahli intervensi nyeri, memperluas akses masyarakat terhadap pengobatan nyeri yang lebih modern, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai pionir layanan intervensi nyeri di tingkat Asia Tenggara.
Sumber: dr. Alif Noeriyanto Rahman., Sp. OT
