Malang -- Lingkungan sekolah yang hijau dan nyaman menjadi impian setiap siswa. Hal inilah yang diwujudkan oleh sekelompok mahasiswa Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang yang melaksanakan program di SDN 2 Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
Selama satu bulan, mahasiswa bersama warga sekolah melakukan revitalisasi area sekolah melalui kegiatan pembersihan halaman, penghijauan, penataan taman, dan pemasangan elemen edukatif seperti poster ramah anak. Tak hanya itu, mereka juga mengenalkan teknik biopori sebagai solusi ramah lingkungan untuk mengurangi genangan air dan mendukung kesuburan tanah.
Menurut kelompok PMM tersebut, tujuan utama program ini adalah menciptakan dampak jangka panjang. "Biopori bukan hanya mencegah banjir, tetapi juga membantu menciptakan tanah yang lebih subur," jelas mereka.
Program ini mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah dan masyarakat setempat. Guru-guru SDN 2 Pujon Kidul mengapresiasi inisiatif tersebut. "Anak-anak jadi lebih peduli dengan lingkungan karena dilibatkan langsung. Semoga kebiasaan menjaga kebersihan ini terus terjaga," ujarnya.
Revitalisasi ini diharapkan dapat menjadi contoh kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dalam menciptakan ruang belajar yang lebih sehat, nyaman, dan ramah lingkungan.
BERITA 2
Seru dan Edukatif! Mahasiswa PMM Ajak Anak SD di Pujon Kidul Kelola Emosi dan Cegah Bullying Lewat Cara Kreatif
Malang -- Menciptakan sekolah yang aman dan ramah anak bukan sekadar menyediakan fasilitas, tetapi juga membangun perilaku positif. Inilah yang dilakukan mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang melalui program psikoedukasi bagi siswa SDN 2 Pujon Kidul.
Dalam sesi ini, mahasiswa memperkenalkan konsep mengenali emosi dan perasaan kepada siswa, sekaligus mengajarkan cara mengekspresikannya dengan tepat. Anak-anak diajak memahami bahwa perasaan marah, sedih, atau senang adalah hal yang wajar, namun perlu disampaikan secara baik tanpa menyakiti diri sendiri maupun orang lain. Salah satu media yang disiapkan adalah Pojok Ekspresi, tempat siswa bisa menuliskan atau menggambar perasaannya secara bebas.
Selain itu, psikoedukasi juga mengangkat isu pencegahan perundungan (bullying) dan pentingnya membiasakan "4 Kata Hebat": Tolong, Maaf, Terima Kasih, dan Permisi. Metode pembelajaran dibuat interaktif melalui permainan dan diskusi ringan agar siswa lebih mudah memahami.
"Materinya dikemas menyenangkan supaya anak-anak tidak merasa digurui. Kami ingin mereka tahu pentingnya menghargai diri sendiri dan orang lain," menurut kelompok PMM tersebut.
Guru-guru SDN 2 Pujon Kidul menyambut baik program ini karena dinilai bermanfaat dalam mengurangi potensi konflik di sekolah dan meningkatkan empati siswa. "Pendekatan ini membantu anak-anak belajar mengelola perasaan sejak dini," ujar salah satu guru.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian program "Revitalisasi Sekolah sebagai Ruang Aman dan Ramah" yang menggabungkan peningkatan fasilitas fisik dengan penguatan karakter dan kesehatan mental siswa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI