Nama Chen/Toh tentu bukan asing, terlebih dalam dua pertemuan sebelumnya, Jafar/Felisha selalu harus mengakui keunggulan lawannya tersebut. Pertemuan terakhir yang terjadi di Japan Open 2025 menunjukkan pertarungan yang sengit, meski pada akhirnya Jafar/Felisha harus menyerah dalam tiga gim.
Meski catatan head-to-head belum berpihak, performa Jafar/Felisha belakangan ini menjadi modal berharga. Gaya bermain agresif dan kemampuan membaca permainan lawan menjadi senjata utama mereka, sementara pengalaman dari berbagai turnamen top dunia menjadi bekal dalam menghadapi tekanan besar di Paris nanti.
Jika melihat performa dan grafik perkembangan mereka sepanjang 2025, potensi untuk menembus babak 16 besar bahkan perempat final bukan sesuatu yang mustahil.
Namun, semua tentu bergantung pada bagaimana mereka menerjemahkan strategi di lapangan dan menjaga kestabilan permainan, terutama saat menghadapi pasangan yang secara peringkat dan jam terbang masih di atas mereka.
Sebagai bagian dari 12 wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia BWF 2025, kiprah Jafar/Felisha tentu menjadi salah satu sorotan utama.
Turnamen ini tidak hanya menjadi ajang pembuktian kapasitas mereka sebagai pasangan papan atas Indonesia, tetapi juga sebagai panggung penting untuk menciptakan kejutan dan menembus dominasi pasangan-pasangan elite dunia.
Perjalanan mereka mungkin baru dimulai, tetapi Kejuaraan Dunia bisa menjadi panggung awal menuju babak baru dalam karier Jafar dan Felisha di level internasional. Banyak yang menanti apakah mereka hanya sekadar tampil atau justru mampu membuat gebrakan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI