Mahasiswa UNNES GIAT 12 Susun "AD/ART Komunitas Petani Millenial Sendangsari" Sebagai Landasan Organisasi Komunitas Petani Millenial Sendangsari

(Sendangsari, Purworejo, Jawa Tengah, 2025) --- Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang tergabung dalam tim program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) DPPM GIAT 12 UNNES Kemendikbudristek berhasil menyusun dokumen Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) untuk Komunitas Petani Millenial Sendangsari. Kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat dasar organisasi komunitas dan meningkatkan kapasitas kelembagaan petani muda di Desa Sendangsari.

Penyusunan AD/ART ini bertujuan untuk memberikan arah, pedoman, dan aturan formal bagi jalannya organisasi, agar kegiatan komunitas petani berjalan lebih terarah, tertib, dan berkelanjutan. Dokumen ini mencakup visi, misi, keanggotaan, struktur kepengurusan, mekanisme rapat, serta tata tertib internal komunitas.

Foto Penyerahan Sertifikat Penerapan AD/ART pada Komunitas Petani Millenial Sendangsari

Koordinator tim, Danang Mustiko Adji, menjelaskan bahwa kegiatan penyusunan AD/ART dilakukan melalui beberapa tahap, mulai dari observasi lapangan, wawancara dengan anggota komunitas, serta diskusi bersama perangkat desa dan pendamping pertanian.

"Kami ingin membantu komunitas petani millenial memiliki dasar organisasi yang kuat agar mereka bisa berkembang secara mandiri dan profesional. AD/ART ini menjadi pondasi bagi kegiatan dan program kerja ke depan," ujar Danang.

Sementara itu, Sekretaris Desa Sendangsari, Anis Muafikun Nadzir, menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi mahasiswa GIAT 12 UNNES. Ia menilai, penyusunan AD/ART ini sangat bermanfaat dalam membentuk karakter organisasi yang solid dan transparan.

"Dengan adanya AD/ART, komunitas petani millenial memiliki pedoman yang jelas dalam mengelola kegiatan dan mengambil keputusan bersama," ungkapnya.

Dengan tersusunnya AD/ART ini, Komunitas Petani Millenial Sendangsari diharapkan mampu berkembang menjadi wadah yang produktif, inovatif, dan berdaya saing tinggi dalam menghadapi tantangan pertanian modern serta mendukung kemandirian ekonomi desa.