Mohon tunggu...
Lubna Laila
Lubna Laila Mohon Tunggu... Mahasiswi KPI UIN Saizu Purwokerto 2020

Demisioner Jurnalis LPM Saka, Kader PMII Rayon Dakwah komisariat Walisongo Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Dusun Jawaran Desa Pasuruhan Gelar Ruwat Bumi Bertajuk Nguri Uri Budaya Jawi

21 Juli 2025   09:36 Diperbarui: 21 Juli 2025   09:36 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wonosobo -- Sejumlah masyarakat  Desa Pasuruhan Kecamatan Watumalang Kabupaten Wonosobo padati acara Ruwat Bumi bertajuk 'nguri uri budaya' bertepatan di Dusun Jawaran terhitung sejak Kamis (10/07/ 2025) 

Acara dimulai dari pagi sadranan, bersih kubur. Dilanjutkan bersih sendang, kemudian sorenya  kurban kambing. Malamnya wilujengan berjamaah/ slametan.


Dilanjutkan Jumat (11/ 07/ 2025 )  diselenggarakan  karnaval, arak-arakan serta ritual. Juga   menghadirkan segenap kesenian di antaranya ronggeng, lengger, rudat, ebeg, warok, pencak hingga ndolalak.


Menggandeng komunitas kebudayaan lokal, Ruwat Bumi berakhir pada Senin ( 14/ 07/ 2025 ) dengan mengusung tema memuji ing gusti anggayuh guyup rukun toto titi tentrem gemah ripah loh jinawi


Kepala Dusun Jawaran, Lasmini mengatakan pagelaran ini menjadi momentum yang cukup dinanti oleh masyarakat sebagai wujud rasa bahagia akan keberlimpahan hasil bumi dan sebagai kesadaran atas perlunya melanggengkan warisan leluhur.


''Bumi memang sangat perlu untuk dirawat. Begitu pula dengan adat dan istiadat yang telah berlangsung cukup lama. Masyarakat desa pasuruhan sangat menghargai warisan leluhurnya,'' ujar Lasmini.


Dia juga mengungkapkan anggaran untuk kegiatan ini berasal dari Lembaga Swadaya Masyarakat. Ia berharap masyarakat bisa hidup sejahtera, guyup rukun, dan saling menjaga tali silaturahim secara rekat.


Sementara itu, warga dusun Jawaran, Khatini mengatakan Ruwat Bumi ini sudah menjadi tradisi sejak zaman leluhur. Dengan adanya acara tersebut menjadi bahwa kita hidup berdampingan dengan alam, jadi harus dijaga.


''kita berdoa bersama agar bumi tetap memberikan berkah dan warga dijauhkan dari marabahaya. Sekarang anak muda juga mulai ikut, alhamdulilah tradisinya masih terjaga. '' pungkasnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun