Mohon tunggu...
Luana Yunaneva
Luana Yunaneva Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Certified Public Speaker, Hypnotist and Hypnotherapist

Trainer BNSP RI, Public Speaker & Professional Hypnotherapist email: Luanayunaneva@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tarif Bepergian Pakai Mobil Seharga Bayar Toilet Umum? Hanya Grab yang Bisa!

4 Desember 2019   23:59 Diperbarui: 5 Desember 2019   00:00 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menyandang status baru sebagai mahmud alias mamah muda pada 27 Maret 2019 yang lalu, tentu menjadi pengalaman baru bagi saya. Ya, ketika masih single, saya bisa pergi ke mana pun seorang diri tanpa khawatir apapun. 

Bekerja di luar kota pun, tak jadi masalah asalkan saya bisa menjaga diri dengan baik. Setelah menikah, sudah jelas bahwa ada suami tercinta yang siap siaga menemani. Pergi ke luar kota pun baru dapat saya lakukan ketika benar-benar ada keperluan dan atas seizing suami, tentu saya. Namun kini, ada tanggung jawab baru yang harus saya emban, yakni seorang anak.

Sekitar sebulan pertama pascamelahirkan, saya masih bisa beristirahat maupun sedikit bersantai. Selain ini adalah fase pemulihan pascaoperasi caesar dan kondisi yang harus saya miliki supaya dapat memproduksi air susu ibu (ASI) dengan baik, ada Mama yang #SelaluBisa membantu saya daam proses adaptasi ini. 

Saya dan Mama bergantian menjaga bayi, ketika saya sedang memerah ASI dan suami saya bekerja. Hampir setiap hari Mama juga memasak aneka makanan yang diyakini dapat meningkatkan produksi ASI, apalagi saat itu produksi ASI belum terlalu melimpah.

Dukungan juga saya dapatkan dari suami yang #SelaluBisa membantu saya dalam mengerjakan beberapa pekerjaan rumah yang , sepulang ia bekerja. Terkadang pada malam hari, suami memijat oksitosin di area punggung, terutama ketika saya tengah menyusui si kecil. Saya sangat bersyukur atas bantuan orang-orang yang saya sayangin ini.

Namun saya tak bisa terus dimanjakan dengan keadaan ini, lantaran Mama harus kembali ke Gorontalo untuk mendampingi Papa yang berdinas di sana, tepat ketika bayi saya berusia tiga minggu. Saya pun kembali harus menjalankan pekerjaan rumah tangga sembari menjaga buah hati.

Saat itu, beberapa pertanyaan muncul di benak saya. Bagaimana jika harus bepergian ke suatu tempat namun suami masih bekerja dan saya harus membawa bayi? 

Bagaimana jika saya perlu membeli makanan atau keperluan lain namun stamina saya masih belum benar-benar fit karena jahitan di perut yang masih belum sempurna? Berapa dana yang harus saya keluarkan jika saya mengandalkan orang lain untuk melakukan hal-hal tersebut?

Kekhawatiran saya terjawab ketika jadwal imunisasi si kecil tiba. Pada 8 Mei 2019 lalu, saya dan bayi diantar suami menuju puskesmas terdekat, kemudian suami melanjutkan perjalanan ke kantor untuk bekerja. 

Layaknya seorang ibu baru, tentu kelihatan betapa riweuh-nya saya. Hal ini bisa saya lihat dan rasakan dari tatapan pasien maupun pengantar di puskemas.

"Tak apalah, setiap orang tentu memiliki fase baru dalam hidupnya. Sekarang adalah giliran saya," begitu kata saya dalam hati. Namun saya pun kembali fokus pada tujuan saya, yaitu imunisasi bayi.

Singkat cerita, setelah melewati sejumlah prosedur yang merupakan bagian dari birokrasi di puskesmas, sesi imunisasi pun berakhir dengan ditandai pecahnya tangisan si kecil. Apa lagi kalau bukan setelah disuntik pada bagian pantatnya? Hehehe. Namun saya sangat bersyukur, tangisan nyaringnya hanya berlangsung sesaat, kemudian ia terdiam sembari memandang bidan yang menyuntiknya sambil tersenyum manis.

"Wah, pintarnya Vano! #SelaluBisa tersenyum, apapun keadaannya," pujiku kepada si kecil sembari menyebut nama panggilannya.

Melihat anak tersayang yang tidak rewel ketika disuntik, tentu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi saya sebagai ibunya. Dan kebahagiaan saya semakin sempurna sewaktu memilih GrabCar sebagai moda transportasi untuk pulang ke rumah.

Awalnya saya hanya iseng membuka aplikasi ini sembari bertanya dalam hati, "Lebih baik saya pulang naik kendaraan apa ya?" Ada beberapa pertimbangan dalam benak saat itu. Kalau naik kendaraan umum seperti bus, saya takut bayi merasa tidak nyaman. 

Kalau naik angkot, jumlahnya di sini sangat terbatas dan saya tidak mau terlalu lama menunggu. Kalau naik ojek, pangkalannya cukup jauh dari puskemas. Kalau naik becak, saya was-was dengan tempat duduknya yang cukup tinggi. Sementara untuk naik taksi, saya sendiri jarang melihat taksi berseliweran di jalanan.

"Naik GrabCar sajalah!" kata saya, sambil memasukkan alamat rumah dan kode promo ke aplikasi.

Eng ing eng.... Tarif perjalanan dari puskesmas menuju rumah yang dapat ditempuh dalam waktu 6 hingga 11 menit, hanya Rp2.000,00 karena saya membayarnya dengan Ovo. Padahal umumnya di taksi online lain, dikenakan biaya Rp13.000,00 hingga Rp15.000,00 untuk jarak tempuh yang sama. Ah, yang benar saja?

Setelah beberapa kali saya cek, ternyata #SelaluBisa ada potongan harga kalau memasukkan kode-kode tertentu, salah satunya HIDUPSUBOVO. Astagaaaaaaa... Saya benar-benar tidak menyangka, biaya antar menggunakan mobil dengan jarak kurang dari satu kilometer hanya seharga biaya toilet umum, bahkan lebih murah!

Setelah dijemput dan diantarkan bapak supir GrabCar ke rumah dengan selamat, saya pun memastikan kembali, apakah benar tarifnya hanya dua ribu perak. Saya tak mau bapak supirmerugi karena ulah pencari kode promo seperti ini, hehehe. Ternyata, memang benar segitu tarifnya! Ah, promo dari Grab memang #SelaluBisa menggiurkan!

Promo lainnya yang kerap saya dapatkan adalah GrabFood. Melalui berbagai kode unik, diskon dalam bentuk Rupiah maupun persentase kerap dibagikan. Bahkan saya pernah mencoba membeli salah satu paket menu di PhD seharga Rp29.000,00 dan dua buah Burger King berukuran sedang seharga Rp17.000,00 berkat kode-kode unik.

Kalau misalkan dalam beberapa waktu saya sering menggunakan #AplikasiUntukSemua ini, entah itu GrabCar, GrabBike, GrabFood, GrabFresh, dan GrabExpress, saya juga mendapatkan Rewards dari Grab. Rewards ini bisa saya gunakan lagi untuk berbelanja maupun bepergian dengan potongan harga yang menarik. Pokoknya cocok banget untuk mahmud-mahmud seperti saya yang suka jalan dan makan tapi #SelaluBisa ngirit, hihihi.

Kalau saya sudah mencoba dan menjadikan Grab sebagai satu #AplikasiUntukSemua di ponsel, kamu kapan?

Kediri, 4 Desember 2019

Luana Yunaneva

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun