Mohon tunggu...
Luana Yunaneva
Luana Yunaneva Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Certified Public Speaker, Hypnotist and Hypnotherapist

Professional Hypnotherapist & Trainer BNSP email: Luanayunaneva@gmail.com youtube: www.youtube.com/@luanayunaneva

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Analogi Belajar Bahasa Inggris dan Pacaran

12 Juli 2016   09:28 Diperbarui: 14 Juli 2016   21:54 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (sumber: previews.123rf.com)

ilustrasi (sumber: reddiescott.org)
ilustrasi (sumber: reddiescott.org)
Agar dapat serius mempelajari suatu bidang, kita perlu membuat visi dan komitmen kepada diri sendiri dan orang lain. Termasuk ketika mempelajari bahasa Inggris. 

Sebelum orang berpacaran, tentu sepasang laki-laki dan perempuan akan menentukan visinya, mau dibawa ke mana hubungan ini. Begitu juga dengan belajar bahasa Inggris. Dengan adanya visi yang jelas, kita mengetahui tujuan kita belajar bahasa asing ini dengan pasti. Dengan kesungguhan komitmen, tanpa disuruh pun kita akan berusaha menepatinya. Misal dengan datang kursus tepat waktu, membacanya sepulang kursus, mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. 

2.Sisihkan Waktu

ilustrasi: europe-studies.com)
ilustrasi: europe-studies.com)
Orang yang berpacaran biasanya selalu menyisihkan waktu-waktu tertentu untuk pasangannya. Ini juga yang seharusnya diterapkan mereka yang sedang berniat belajar bahasa Inggris.

Kalau Kompasianers masih sekolah, tentu pelajaran bahasa Inggris sudah jadi makanan pokok, minimal sekali pertemuan dalam seminggu. Lalu untuk Kompasianers yang sudah kuliah dan bekerja, tentu perlu menyisihkan waktu khusus untuk memperdalam bahasa Inggris.

Opsi pertama, kursus. Saat ini ada banyak lembaga yang menyediakan layanan kursus bahasa Inggris. Paket yang ditawarkan pun beragam, mulai level berjenjang, kelas conversation, hingga persiapan TOEFL atau IELTS. Kompasianers bisa memilih kelas yang sesuai kebutuhan dan budget yang ditetapkan. Terkadang manusia memang harus memaksa diri, seperti membayar kursus, untuk belajar. Kalau tidak, ia cenderung bermalas-malasan belajar, meski sekadar membaca buku.


Opsi kedua, mengikuti komunitas-komunitas berbahasa Inggris. Biasanya orang-orang yang memilih bergabung dalam komunitas seperti ini adalah mereka yang sudah memiliki dasar berbahasa Inggris yang kuat. Mereka hanya butuh bertemu banyak orang untuk mempraktikkannya.

3.Banyak praktik

ilustrasi (sumber: ecenglish.com/)
ilustrasi (sumber: ecenglish.com/)
Ikut kursus, sudah. Berarti, teori-teori sudah didapatkan. So, tinggal dipraktikkan saja! Guru saya dulu menyarankan agar sering-sering membaca buku apapun dan mengobrol dengan siapapun menggunakan bahasa Inggris. Jika ada kata-kata yang tidak dipahami dalam bahasa Inggris, boleh kok membuka kamus untuk mengetahui artinya dan menambah kosakata kita. Pun kalau ada kesalahan grammar saat percakapan, lanjutkan saja, tidak ada masalah. Yang terpenting adalah berani ngomong.

4.Buat cara unik

Setiap orang tentu memiliki cara yang unik untuk mengungkapkan perhatian kepada orang yang dikasihinya. Jadi, tidak alasan untuk Kompasianers tidak mengeksplorasi diri lebih banyak saat menerapkan bahasa Inggris. Pengalaman pribadi saya sih, cukup sederhana. Bisa juga Kompasianers terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun