Mohon tunggu...
LPKA Gorontalo
LPKA Gorontalo Mohon Tunggu... Lpka gorontalo

Lihat Sepatu Lars

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

LPKA Gorontalo Dukung Upaya Nasional Eliminasi TBC Lewat Kegiatan ACF dan TPT

15 Oktober 2025   14:35 Diperbarui: 15 Oktober 2025   14:35 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gorontalo, 15/10/25 --- Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Gorontalo menjadi salah satu lokasi pelaksanaan kegiatan Active Case Finding (ACF) Tuberkulosis (TBC) dengan metode skrining gejala, pemeriksaan Chest X-Ray, serta inisiasi Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, sebagai langkah strategis dalam upaya nasional menuju eliminasi TBC tahun 2030.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini turut menghadirkan pihak ketiga dari PT. Cito Putra Utama sebagai penyedia fasilitas pemeriksaan, serta didampingi oleh Dolvi Sumarauw selaku Wasor TB Provinsi Gorontalo dan beberapa orang lainnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Kepala LPKA Kelas II Gorontalo, Kabid Pembimbing Kemasyarakatan Kanwil Ditjenpas Gorontalo, mentor Kanwil Gorontalo, Wasor TB Dinas Kesehatan Provinsi dan Kota Gorontalo, Pemegang Program P2PL Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, serta Pemegang Program TB dari Puskesmas Kota Selatan.

Rangkaian kegiatan diawali dengan pemeriksaan HIV dan Hepatitis C yang merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, dan Puskesmas Kota Selatan. Setelah itu, dilanjutkan dengan skrining gejala TBC dan pemeriksaan Chest X-Ray oleh tim dari PT. Cito Putra Utama, yang diikuti oleh 26 orang anak binaan LPKA Kelas II Gorontalo.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, seluruh anak binaan menunjukkan hasil normal pada X-Ray dada, serta negatif pada pemeriksaan HIV dan Hepatitis C. Hasil ini menjadi kabar baik sekaligus bentuk nyata keberhasilan pelaksanaan deteksi dini di lingkungan pemasyarakatan anak.

Kegiatan ACF TBC ini dilaksanakan dengan mempertimbangkan bahwa Rutan, LPAS, Lapas, dan LPKA merupakan congregated setting, yaitu tempat dengan kepadatan dan interaksi tinggi dalam jangka waktu tertentu. Kondisi tersebut meningkatkan risiko penularan penyakit menular seperti TBC, sehingga tahanan, narapidana, dan anak binaan termasuk dalam populasi berisiko tinggi yang perlu mendapat perhatian khusus.

Sebagai langkah pencegahan dan penanggulangan dini, sejak tahun 2022 Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan telah melakukan intensifikasi kegiatan Active Case Finding (ACF) TBC dengan intervensi pemeriksaan Chest X-Ray di seluruh 253 Rutan, LPAS, Lapas, dan LPKA di Indonesia.

Melalui kegiatan ini, diharapkan upaya penemuan kasus TBC secara aktif dapat terus diperkuat, sekaligus memastikan bahwa lingkungan pemasyarakatan, termasuk LPKA, menjadi tempat yang sehat, bebas TBC, dan mendukung pembinaan yang manusiawi bagi anak binaan. (Humas LEBIGO)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun