Mohon tunggu...
LOVINA
LOVINA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di salah satu Universitas di Yogyakarta

Hanya akun untuk memenuhi tugas saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Adanya Kemungkinan Resesi Global di Tahun 2023, Mungkinkah Terjadi di Indonesia?

2 Januari 2023   12:04 Diperbarui: 2 Januari 2023   12:07 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu resesi? secara umum, arti resesi adalah keadaan ekonomi yang mengalami kemerosotan secara signifikan di suatu negara, di mana produk domestik bruto (GDP) menurun atau pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua periode berturut-turut.

Menurut NBER (National Bureau of Economic Research), yaitu Biro Riset Ekonomi Nasional di Amerika Serikat, keadaan ekonomi suatu negara dapat dikatakan mengalami resesi jika terjadi penurunan signifikan pada kegiatan perekonomian secara serentak di berbagai sektor dan berlangsung selama beberapa bulan. Pada periode resesi, banyak orang akan mengalami kesulitan ekonomi, kehilangan pekerjaan, penurunan produksi, dan penurunan kinerja di berbagai sektor lainnya.

Indikator terjadinya resesi ini sendiri diantaranya adalah produksi dan konsumsi tidak seimbang, pertumbuhan ekonomi lambat, tingkat pengangguran tinggi, dan terjadi inflansi atau deflasi.

Dikutip dari Merdeka.com, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan seluruh negara di dunia diprediksi akan terjun berjamaah ke dalam jurang resesi, hal ini merupakan akibat dari kenaikan suku bunga sejumlah negara maju yang berdampak telak pada ekonomi di negara-negara tersebut. Resesi dinilai sebagai ancaman bagi perekonomian setiap negara. Sebab, kondisi ini mengganggu stabilitas ekonomi negara dan masyarakat. Lantas, bagaimana pandangan ahli mengenai resesi beserta dampaknya? Simak selengkapnya berikut ini.

Ketimpangan antara Pendapatan dan Pengeluaran 

Dilansir dari The Conversation, Bhima Yudhistira Adhinegara dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS) menyebut adanya kekhawatiran tingkat pendapatan masyarakat akan sulit untuk mengimbangi kenaikan harga yang terjadi.Kemungkinan bisnis akan mengerem pengeluaran dan melakukan efisiensi seperti pengurangan jam kerja, pemotongan gaji, dan bisa berdampak pada PHK. Nantinya, ini berujung pada ketimpangan pendapatan dan pengeluaran.

Naiknya Biaya Hidup

Fajar B. Hirawan dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) menyebutkan bahwa tekanan inflasi pastinya berdampak pada peningkatan harga-harga kebutuhan pokok.

Masyarakat Indonesia sudah berhadapan dengan kenaikan harga pangan sejak awal tahun. Ditambah lagi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang berlaku awal September. Ini mendorong inflasi tahunan Indonesia hingga hampir menyentuh 6% bulan lalu.

Indonesia Kemungkinan Tidak Terdampak

Dilansir dari Tempo.co, Ekonom Faisal Basri menyebut bahwa ada kemungkinan Indonesia tidak akan terdampak jika resesi global terjadi. Menurutnya, berdasarkan pengalaman, jika ekonomi dunia resesi, maka Indonesia tidak. Alasannya, Indonesia keterkaitan dengan ekonomi dunia relatif kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun