Medan, 19 April 2025 - Visinema Pictures, perusahaan film independen asal Indonesia yang dikenal sebagai rumah produksi film-film berkualitas dengan narasi kuat dan pesan bermakna, didirikan oleh Angga Dwimas Sasongko pada tahun 2008 dan telah berkembang menjadi salah satu studio film paling berpengaruh di Indonesia. Selain film Jumbo, film animasi edukatif anak - anak yang pernah diproduksi oleh studio ini adalah film Nussa yang diproduksi tahun 2021 membawakan pengajaran islami kepada anak - anak.
Tentang Jumbo, Film Animasi Produksi Visinema Pictures
Film animasi kedua yang diproduksi oleh Visinema Pictures adalah Jumbo yang dirilis tanggal 31 Maret 2025, bertepatan dengan Hari Raya Idulfitri. Disutradarai oleh Ryan Adriandhy dalam debut penyutradaraannya.Jumbo mengisahkan Don, seorang anak yatim piatu berusia 10 tahun yang sering diremehkan karena tubuhnya yang besar. Don memiliki buku cerita warisan orang tuanya yang penuh ilustrasi dan kisah magis. Ketika buku tersebut dicuri oleh temannya menjelang pertunjukan bakat yang ingin ia ikuti, Don merasa putus asa. Namun, dengan dukungan neneknya dan teman-temannya, Nurman dan Mae, serta pertemuannya dengan peri kecil misterius bernama Meri, Don memulai petualangan ajaib yang mengubah pandangannya tentang diri sendiri dan arti persahabatan sejati.Â
Pengisi suara dalam Jumbo, beberapa di antaranya yaitu :
Prince Poetiray sebagai Don
Graciella Abigail sebagai Mae
Yusuf Özkan sebagai Nurman
Muhammad Adhiyat sebagai Atta
Quinn Salman sebagai Meri
Ratna Riantiarno sebagai nenek Don
Bunga Citra Lestari dan Ariel sebagai orang tua Don
Cinta Laura Kiehl dan Ariyo Wahab sebagai orang tua Meri
Angga Yunanda, Rachel Amanda, Aci Resti, Angga Dwimas Sasongko, Chicco Jerikho, dan Ganindra Bimo dalam peran pendukung
Beberapa pengisi suara di film Jumbo adalah artis papan atas yang cukup terkenal di kalangan anak muda seperti BCL, Cinta Laura Kiehl, Angga Yunanda, Rachel Amanda, dan Chicco Jerikho.Setelah dirilis, Jumbo mencatatkan rekor sebagai film animasi Indonesia terlaris sepanjang masa, dengan lebih dari 2 juta penonton dalam 11 hari pertama penayangan. Film ini juga menjadi film animasi Asia Tenggara dengan pendapatan tertinggi, mengumpulkan lebih dari $8 juta dan melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh film Malaysia Mechamato Movie (2022).Â
Jumbo dijadwalkan untuk tayang di 17 negara lain mulai Juni 2025, termasuk Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Rusia, Ukraina, negara-negara Baltik, dan Asia Tengah. Jumbo mengangkat tema keluarga, keberanian, dan kepercayaan diri, serta menyoroti pentingnya persahabatan dan penerimaan diri. Film ini mendapatkan pujian dari media internasional sebagai pencapaian besar dalam industri animasi Indonesia.Â
Jumbo dan Dampaknya Terhadap Ekonomi Nasional
Tingginya jumlah penonton Jumbo memberikan dampak positif yang signifikan terhadap ekonomi nasional, baik secara langsung maupun tidak langsung.Â
Dampak Ekonomi Langsung yaitu :Â
Peningkatan Pendapatan Industri Perfilman : Dengan lebih dari 2 juta penonton dalam waktu singkat, Jumbo menyumbang pemasukan besar dari penjualan tiket bioskop. Kontribusi terhadap Pajak Hiburan dan PPN dari penjualan tiket juga meningkat.
Efek Multiplier pada Ekosistem Perfilman : Tingginya minat menonton mendorong produksi film lokal lainnya, membuka banyak lapangan kerja di bidang kreatif (animator, voice actor, crew, penulis naskah, dll). Meningkatkan kepercayaan investor pada industri animasi Indonesia.
Ekspor Budaya dan Ekonomi Kreatif : Jumbo akan tayang di 17 negara lain, yang berarti potensi devisa dari ekspor film dan royalti. Film ini memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang mampu memproduksi konten animasi berkelas internasional.
Dampak Jangka Panjang:
Pendorong Ekonomi Kreatif : Sektor animasi dan film termasuk bagian dari ekonomi kreatif, yang menjadi salah satu andalan pemerintah Indonesia dalam menyerap tenaga kerja muda dan mendorong inovasi.
Pengaruh ke Industri Terkait : Keberhasilan Jumbo juga memberi dampak ke ritel merchandise, media promosi, hingga pariwisata jika ada lokasi/latar yang diangkat dari tempat nyata di Indonesia.
Meningkatkan Minat Investasi : Suksesnya Jumbo bisa memicu masuknya modal swasta dan asing ke sektor animasi Indonesia, yang selama ini masih dianggap berkembang.
Singkatnya, Jumbo bukan hanya sukses sebagai film, tapi juga menjadi katalis pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia, khususnya dalam membangun industri animasi yang kuat dan berdaya saing global. Dengan adanya keberhasilan film Jumbo, akan ada banyak studio film yang tertarik untuk menciptakan film animasi anak - anak nasional sehingga mendorong ekonomi kreatif dan dunia perfilman nasional.
Salah satu kutipan yang mengena dari film Jumbo adalah: "Kamu tidak perlu menjadi kecil untuk diterima. Jadilah besar dengan hatimu." Kutipan ini mencerminkan tema utama film Jumbo, yaitu tentang menerima diri sendiri dan menemukan kekuatan dalam keunikan pribadi. Melalui karakter Don, film ini menyampaikan pesan bahwa keberanian dan kebaikan hati lebih penting daripada penampilan fisik. Meskipun kutipan ini tidak berasal dari sumber resmi, namun ia merangkum esensi dari pesan yang disampaikan dalam film Jumbo.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI