Mohon tunggu...
Amalia K
Amalia K Mohon Tunggu... Lainnya - IRT penikmat bunga dan akuntansi

IRT penikmat bunga dan akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tugas Matakuliah Prof Dr Apollo (Daito)

6 April 2020   23:23 Diperbarui: 6 April 2020   23:21 2001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Untuk menjaga keseimbangan pertumbuhan ekonomi, cadangan sumber daya alam serta kemajuan sosial di tengah badai corona ini, lingkungan ekonomi dipengaruhi oleh fenomena globalisasi serta saling ketergantungan antara lingkungan, teknologi dan pembangunan. Itu sebabnya diperlukan integrasi yang baik antara konsep Corporate Social Responsibility (CSR) dan pendekatan pembangunan berkelanjutan dalam konsep ekonomi yang digunakan.

Komisi Eropa pada tahun 2001 menyadur The Green Paper, menjelaskan CSR sebagai sebuah konsep dimana perusahaan memadukan tindakan sosial dan perlindungan terhadap lingkungan dalam kegiatan sehari-hari dan konektivitasnya dengan pemangku kepentingan. Banyak perusahaan sadar akan pentingnya perilaku yang bertanggungjawab dan menuju pada bisnis yang berkelanjutan (sustainability). Melalui CSR maka perusahaan telah melampaui kewajibannya yang sejalan dengan peraturan sosial dan lingkungan sehingga perusahaan ikut andil dalam mendukung kepentingan publik. OECD dalam Weber (2008) menjelaskan tentang CSR sebagai sebuah kontribusi bisnis untuk pembangunan berkelanjutan. Sementara Wisser (2010 dalam Wisniewski, 2015) mengatakan bahwa CSR merupakan suatu bentuk tanggung jawab pada masyarakat terkait sebuah dampak dengan tujuan meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif yang mengacu pada aspek lingkungan, sosial dan politik. Fontaine (2013) berpandangan bahwa CSR merupakan suatu jalan bisnis untuk menyelaraskan antara nilai-nilai dan perilaku bisnis dengan harapan dan kebutuhan stakeholders, termasuk di dalamnya para karyawan, pemasok, komunitas, regulator, kelompok kepentingan terntentu dan masyarakat secara umum. CSR memuat komitmen perusahaan untuk menunjukkan pada stakeholdernya tentang akuntabilitas perusahaan. CSR membuat bisnis dapat mengelola dampak ekonomi, sosial dan lingkungan dari operasi bisnis dalam memaksimalkan benefits dan meminimalisir downsides. Galan (dalam Vintro dan Comajuncosa, 2009) menjelaskan CSR sebagai model suatu bisnis yang komprehensif untuk memenuhi ketentuan dan bermacam-macam ekspektasi dari stakeholders sebuah perusahaan serta berperan serta dalam memelihara dan melestarikan lingkungan.

Semakin terhubungnya dunia dalam tantangan global seperti perubahan iklim, problem pandemic kesehatan dan kemiskinan yang semakin meningkat maka bisnis yang mempraktekkan CSR 1.0 dianggap sudah ketinggalan jaman, karena jaringan pemangku kepentingan akan mengekspose dan menarik pemberian ijin sosial untuk beroperasi. Sehingga penerapan tingkat selanjutnya yaitu CSR 2.0 oleh perusahaan akan membuat perusahaan mendapatkan inovasi baru dalam mengatasi tantangan global dan semakin diapresiasi dalam marketplace karena telah bertindak nyata.

Model CSR 2.0 menyeimbangkan semua tindakan perusahaan terkait masalah perubahan lingkungan. Perubahan ini memfokuskan pada sustainability (dasar dari gerakan lingkungan) dengan responsibility (dasar dari gerakan aktivitas sosial). Sehingga sustainability (keberlangsungan) sebuah perusahaan dapat diwujudkan dalam tujuan, tantangan, visi dan strategi perusahaan. Sementara responsibility terkait dengan perjalanan, solusi, dan tanggapan manajemen dalam mencapai tahap sustainability.

Gambar berikut adalah Diagram Alir CSR 2.0

  • Environmental Management System (EMS)
  • Environmental Management and Improvement, perusahaan sebagai sebuah kesatuan menilai dan mengelola dampak lingkungan yang dilakukan secara terus menerus serta dievaluasi secara berkala oleh audit lingkungan agar meningkatkan perbaikan lingkungan perusahaan. Proses pengelolaan lingkungan ini dapat mengarahkan perusahaan untuk mengeksploitasi sumber daya, investasi, orientasi teknologi pembangungan serta perubahan kelembagaan sesuai dengan kebutuhan masa kini dan masa depan.
  • Public Participation and Social Responsibility, strategi ini membuat stakeholder-stakeholder ikut serta dalam mencapai keberlanjutan dan tanggungjawab sosial perusahaan guna mengenalkan lingkungan perusahaan. Perusahaan membutuhkan mitra baik dengan swasta, pemerintah, maupun non government organizations (NGOs). Kemitraan ini membantu perusahaan untuk bergerak pada kerja-kerja yang terus menerus dan patuh pada regulasi demi mengelola lingkungan dan keberlanjutan melalui metode bottom up yang mengakomodir pemikiran dan masukan dari stakeholder.
  • Sustainability Teaching and Local Economic Development, metode ini juga mempunyai tanggung jawab sosial untuk memberikan pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat tentang keberlanjutan, health and safety, serta livable settlement. Program pendidikan dan pelatihan ini mendorong masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia di daerahnya untuk penggunaan sehari-hari atau operasional. Kemudian masyarakat memanfaatkan sumber daya tersebut bagi nilai tambah aktifitasnya serta menemukan model bisnis yang inovatif. Sehingga masyarakat dapat memberikan kontribusi strategis dalam meningkatkan perekonomian daerah serta dampak paling nyata adalah meningkatnya taraf hidup masyarakat yang berarti pula memberi dampak pada produktifitas nasional di bidang ekonomi.
  • Global Reporting Initiative (GRI), adalah sebuah lembaga independen yang menyediakan kerangka kerja untuk pelaporan berkelanjutan yang banyak digunakan oleh organisasi di berbagai negara. GRI didirikan oleh organisasi nirlaba Amerika Serikat yaitu Coalition for Environmentally Responsible Economies (CERES) dan Tellus Institute. United Nations melalui United Nations Environment Programme (UNEP) ikut serta dalam pendirian GRI tahun 1997 yang bermarkas di Amsterdam, Belanda. GRI mengeluarkan pedoman pelaporan berkelanjutan pertama kali tahun 2000. Generasi kedua yaitu GRI G2 diterbitkan pada 2002, dan terus berkembang sehingga mendorong terbitnya GRI G3. Tahun 2011 dikeluarkan GRI G3.1 yang diperluas panduannya pada pelaporan kinerja terkait gender, komunitas dan Hak Asasi Manusia (HAM) sampai kemudian tahun 2013 diterbitkan GRI G4.
  • Sustainability Report, mempunyai beragam definisi, diantaranya menurut Elkington (dalam Tarigan dan Semuel, 2014) yang berarti bahwa laporan tidak hanya terdiri dari informasi kinerja keuangan namun juga informasi non keuangan yang terdiri dari informasi tentang aktifitas sosial dan lingkungan yang membuat perusahaan dapat bertumbuh secara berkelanjutan (sustainable performance). Di Indonesia, penerapan sustainability report didukung oleh aturan pemerintah melalui Undang-Undang Perseroan Terbatas (PT) nomor 40 tahun 2007.

Jadi situasi pandemi Covid 19 ini harus dapat menjadi peluang bagi perusahaan-perusahaan agar dapat menjaga keberlanjutan operasionalnya di tengah masyarakat yang tengah menghadapi krisis kesehatan dan krisis ekonomi. Saat ini adalah saat yang tepat bagi perusahaan untuk berkontribusi nyata dalam membantu masyarakat menghadapi pandemi Covid 19. Masyarakat akan mengingat dengan baik perusahaan-perusahaan mana saja yang concern dengan lingkungannya.

Referensi:

https://www.london.edu/news/decoding-the-economic-and-contagious-enigma-of-covid-19-1768

http://businessforwardauc.com/2020/03/30/decoding-the-economics-of-covid-19-how-will-economies-survive/

Mamduh Hanafi. 2004. Manajemen Keuangan. Cetakan Pertama. Penerbit BPFE :Yogyakarta.

Welker, Marina A. 2006. “Global Capitalism and The “Caring Corporation”: Mining and the Corporate Social Responsibility Movement in Indonesia and Denver.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun