Mohon tunggu...
Julianda Boang Manalu
Julianda Boang Manalu Mohon Tunggu... ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh".

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Kenapa Kita Selalu Sulit Pulang dari Gramedia Tanpa Membawa Buku?

1 Oktober 2025   08:13 Diperbarui: 1 Oktober 2025   11:52 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Toko Buku Gramedia.(SHUTTERSTOCK/GHINARDINA via KOMPAS.com)

Setiap kali kaki saya melangkah masuk ke Gramedia, niat awalnya selalu sederhana: hanya ingin melihat-lihat. Tapi entah mengapa, begitu keluar dari pintu toko, di tangan selalu ada kantong berisi buku baru. 

Rasanya seperti ada magnet yang menarik, seolah mustahil pulang dengan tangan kosong. 

Fenomena ini tentu bukan saya saja yang mengalaminya. Banyak orang pernah bersumpah, "Cuma lihat-lihat kok," tapi akhirnya tak kuasa menolak pesona rak-rak yang penuh warna.

Suasana Gramedia memang punya daya tarik tersendiri. Begitu masuk, aroma khas buku baru langsung menyergap, menghadirkan perasaan hangat sekaligus tenang. 

Rak-rak tinggi yang tertata rapi, spanduk promosi dengan tulisan "diskon besar-besaran", atau sekadar melihat pembeli lain yang asyik menelusuri halaman buku, semuanya membentuk atmosfer yang sulit ditolak. 

Ada semacam ritual kecil: berjalan menyusuri lorong, membuka lembar demi lembar, lalu berakhir di kasir.

Saya sering bertanya dalam hati, apa sebenarnya yang membuat orang begitu sulit menahan diri? Apakah ini sekadar kebiasaan konsumtif, atau memang ada ikatan emosional yang lebih dalam antara pembaca dan buku? 

Pertanyaan ini terasa penting, apalagi ketika tumpukan buku yang sudah dibeli ternyata belum semua sempat dibaca.

Fenomena kecil ini sesungguhnya merekam sisi lain kehidupan kita sebagai pecinta buku: rasa lapar akan ilmu, keinginan untuk selalu tahu, dan kebahagiaan sederhana ketika menemukan judul yang seakan berbicara langsung kepada kita. 

Gramedia, dalam hal ini, bukan sekadar toko. Ia adalah ruang yang menghadirkan pengalaman personal sekaligus kolektif tentang literasi.

Magnet Gramedia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun