Maka, perayaan kemerdekaan di TK bukan hanya acara tahunan, tetapi juga cermin yang memperlihatkan bagaimana kita mendidik generasi penerus: apakah kita hanya mengajarkan semangat juang, atau juga mengajarkan arti peduli dan hadir untuk orang lain.
PenutupÂ
Cerita Noval di perayaan HUT RI ke-80 TK Ar Raihan memberi kita perspektif berbeda tentang arti sebuah kebahagiaan. Ia hadir, ikut lomba, berusaha tertawa, tetapi tetap menyimpan sepi. Sebuah kisah kecil, namun sarat makna bagi siapa pun yang mau melihat lebih dekat.
Kita bisa belajar bahwa hadir untuk anak bukan sekadar soal fisik, tetapi juga soal hati. Kehadiran orang tua di momen penting anak adalah wujud nyata cinta yang sederhana, tetapi sangat berarti. Tanpa itu, anak-anak bisa merasakan kemerdekaan yang timpang: merdeka bermain, tetapi tidak merdeka dari kesepian.
Harapannya, cerita ini bisa menyadarkan para orang tua, guru, dan masyarakat bahwa anak-anak membutuhkan kita lebih dari yang mereka ucapkan. Mereka membutuhkan dukungan, sorakan, pelukan, dan tatapan bangga yang tidak tergantikan oleh apa pun.
Merdeka bagi anak-anak bukan hanya soal mengenang perjuangan bangsa, tetapi juga soal memastikan mereka tumbuh dalam kebahagiaan bersama orang-orang yang mereka cintai. Dan itulah kemerdekaan sejati yang patut kita rayakan setiap hari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI