"Pekerja Rumah Tangga dan Beban Gender" bukan sekadar pertanyaan soal gaji atau kontrak tertulis; ia adalah gong peralihan terhadap cara kita memandang perempuan, kontribusi mereka dalam ekonomi dan sosial, serta komitmen kolektif negara untuk menciptakan keadilan yang nyata.
Tanpa membongkar konstruksi gender patriarkal yang merendahkan pekerjaan domestik dan merawat narasi sosial yang usang, segala regulasi akan runtuh menjadi simbol kosong.Â
Mari menjadikan RUU PPRT sebagai instrumen perubahan struktural dan budaya, agar beban gender yang melekat pada ART bukan lagi takdir, tetapi persoalan yang bisa diubah bersama.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI