Tak kalah penting adalah membangun literasi global. Anak yang memahami bahwa konflik Dunia bisa berdampak pada dapurnya akan menjadi pendengar dan pelaku yang lebih siap, bukan korban kepanikan.Â
Peran orang tua adalah menjelaskan dengan cara sederhana, memberi contoh nyata, dan membangun diskusi. Ini bukan hanya menyelamatkan ekonomi nomor yang terbatas, tetapi menyiapkan karakter kuat dan berdaya.
7. Perluasan Peran Sipil: Keluarga sebagai Agen Transformasi
Membangun ketahanan keluarga juga berarti membentuk pola pikir aktif bagi seluruh warga sipil. Keluarga yang tidak pasif menanti situasi pulih, tetapi mengambil prakarsa lokal, dapat menciptakan gelombang perubahan.Â
Contoh sederhana: Forum Warga untuk mengadvokasi program subsidi bahan pokok. Atau kolaborasi antar RT untuk membayar listrik dan air secara bersama-sama ke PLN dan PDAM.
Inisiatif ini juga bisa jadi awal pembangunan civic economy---jejaring ekonomi sipil lokal berbasis gotong royong serta penguatan UMKM lokal yang mampu mengintervensi rantai distribusi panjang pada saat gejolak global terjadi.Â
Keluarga menjadi subsistem yang bukan hanya bertahan, tetapi juga mendukung keluarga lain.
8. Refleksi dan Kritik Kebijakan Publik
Terakhir, keluarga harus melek terhadap kebijakan publik. Ketika harga minyak global naik, apa langkah pemerintah?Â
Apakah subsidi bahan bakar akan diperketat? Apakah ada kebijakan bahan pokok selama lonjakan harga?Â
Keluarga-warga yang aktif mengamati Rancangan Undang-Undang atau Peraturan Menteri terkait energi dan pangan bisa meninggalkan jejak suara di dunia politik: melalui aspirasi di DPR, media sosial, atau petisi digital.
Refleksi kritis ini membangun kultur warga demokratis yang tidak hanya menerima, tapi memberi umpan balik bagi kebijakan negara. Keluarga menjadi aktor sosial politik yang tidak pasif, tetapi turut membentuk lingkungan publik.
Penutup: Keluarga Sebagai Pusat Ketahanan
Gejolak dunia tak lagi jauh dalam narasi keluarga. Namun, rumah bukan tempat terisolasi---ia adalah titik awal ketahanan sosial ekonomi.Â