Mohon tunggu...
Julianda Boang Manalu
Julianda Boang Manalu Mohon Tunggu... ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh".

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mudik Lebaran ke Aceh: Terpaksa Transit di Kuala Lumpur Demi Tiket Murah

15 April 2024   16:19 Diperbarui: 15 April 2024   16:21 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mudik lebaran. Sumber gambar: rri.co.id

Oleh: Julianda BM 

Lebaran, momen penuh makna dan kebersamaan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Di Indonesia, tradisi mudik menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri. Namun, momen indah ini tak jarang diiringi dengan dilema harga tiket pesawat yang melambung tinggi.

Baru-baru ini, viral di media sosial kisah seorang pria bernama Dekjaww yang memilih transit di Kuala Lumpur, Malaysia, demi menghemat biaya mudik ke kampung halamannya di Aceh. 

Kisah Dekjaww ini menjadi sorotan dan membuka mata publik tentang realitas pahit yang dihadapi para perantau dalam mencapai kampung halaman saat Lebaran.

Harga Tiket Selangit, Mimpi Mudik Terancam Pupus

Bagi Dekjaww dan banyak pemudik lainnya, harga tiket pesawat yang selangit bagaikan mimpi buruk yang mengancam momen indah berkumpul bersama keluarga. 

Harga tiket yang mencapai jutaan rupiah per orang menjadi beban berat bagi para perantau yang ingin bertemu sanak saudara di kampung halaman.

Di tengah keterbatasan finansial, Dekjaww tak menyerah. Ia mencari solusi kreatif dengan memanfaatkan celah harga tiket pesawat yang lebih murah di rute penerbangan internasional. 

Dengan transit di Kuala Lumpur, Dekjaww berhasil menghemat biaya mudik hingga jutaan rupiah.

Strategi Jitu Dekjaww: Transit di Kuala Lumpur Hemat Jutaan Rupiah

Dalam videonya yang viral, Dekjaww menjelaskan strateginya. Ia membeli tiket pesawat dari Jakarta ke Kuala Lumpur dan kemudian melanjutkan penerbangan dari Kuala Lumpur ke Aceh.

Meskipun harus mengeluarkan biaya tambahan untuk visa dan akomodasi di Kuala Lumpur, total pengeluaran Dekjaww jauh lebih murah dibandingkan membeli tiket pesawat langsung dari Jakarta ke Aceh.

Kisah Dekjaww: Cerminan Realitas Pahit Para Perantau

Kisah Dekjaww hanyalah satu contoh dari sekian banyak cerita pilu para perantau yang berjuang demi momen indah berkumpul bersama keluarga saat Lebaran. 

Harga tiket pesawat yang mahal bagaikan tembok penghalang yang memisahkan mereka dengan orang-orang terkasih di kampung halaman.

Di balik kisah viralnya, Dekjaww membuka mata publik tentang realitas pahit yang dihadapi para perantau. 

Ia menjadi simbol kegigihan dan kreativitas dalam menghadapi keterbatasan finansial demi mencapai momen indah bersama keluarga.

Mudik Lebaran: Antara Kebutuhan dan Kemampuan

Lebaran memang menjadi momen istimewa untuk berkumpul bersama keluarga. 

Namun, momen indah ini tak seharusnya diiringi dengan beban finansial yang berat bagi para perantau.

Pemerintah dan maskapai penerbangan perlu mencari solusi konkrit untuk mengatasi persoalan harga tiket pesawat yang melambung tinggi saat Lebaran. 

Subsidi tiket pesawat, penerapan tarif progresif, dan penambahan jumlah penerbangan bisa menjadi beberapa langkah yang diambil untuk meringankan beban para perantau.

Mudik Lebaran bukan hanya tentang tradisi, tapi juga tentang hak asasi manusia untuk berkumpul bersama keluarga. 

Sudah saatnya hak tersebut diwujudkan dengan solusi yang adil dan berpihak pada rakyat.

Kisah Dekjaww: Inspirasi Kreativitas dan Kegigihan

Meskipun kisah Dekjaww diwarnai dengan perjuangan dan pengorbanan, ia tetap menginspirasi banyak orang. 

Kegigihan dan kreativitasnya dalam mencari solusi patut diacungi jempol. 

Kisah Dekjaww menjadi pengingat bahwa di tengah keterbatasan, selalu ada jalan untuk mencapai mimpi.

Bagi Dekjaww dan para perantau lainnya, momen Lebaran tahun ini mungkin terasa berbeda. Namun, semangat mereka untuk berkumpul bersama keluarga tak pernah padam. 

Kisah mereka menjadi pengingat bagi kita semua untuk saling membantu dan mendukung, agar momen indah Lebaran dapat dinikmati oleh semua orang tanpa terkecuali.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun