Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mudik Lebaran ke Aceh: Terpaksa Transit di Kuala Lumpur Demi Tiket Murah

15 April 2024   16:19 Diperbarui: 15 April 2024   16:21 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam videonya yang viral, Dekjaww menjelaskan strateginya. Ia membeli tiket pesawat dari Jakarta ke Kuala Lumpur dan kemudian melanjutkan penerbangan dari Kuala Lumpur ke Aceh.

Meskipun harus mengeluarkan biaya tambahan untuk visa dan akomodasi di Kuala Lumpur, total pengeluaran Dekjaww jauh lebih murah dibandingkan membeli tiket pesawat langsung dari Jakarta ke Aceh.

Kisah Dekjaww: Cerminan Realitas Pahit Para Perantau

Kisah Dekjaww hanyalah satu contoh dari sekian banyak cerita pilu para perantau yang berjuang demi momen indah berkumpul bersama keluarga saat Lebaran. 

Harga tiket pesawat yang mahal bagaikan tembok penghalang yang memisahkan mereka dengan orang-orang terkasih di kampung halaman.

Di balik kisah viralnya, Dekjaww membuka mata publik tentang realitas pahit yang dihadapi para perantau. 


Ia menjadi simbol kegigihan dan kreativitas dalam menghadapi keterbatasan finansial demi mencapai momen indah bersama keluarga.

Mudik Lebaran: Antara Kebutuhan dan Kemampuan

Lebaran memang menjadi momen istimewa untuk berkumpul bersama keluarga. 

Namun, momen indah ini tak seharusnya diiringi dengan beban finansial yang berat bagi para perantau.

Pemerintah dan maskapai penerbangan perlu mencari solusi konkrit untuk mengatasi persoalan harga tiket pesawat yang melambung tinggi saat Lebaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun