Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mencari Keseimbangan: Merumuskan Skema Libur Ideal untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan Karyawan

13 Maret 2024   12:18 Diperbarui: 13 Maret 2024   14:09 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber gambar: www.wowindonesia.id

Ada karyawan yang mungkin lebih suka libur 3 hari dalam seminggu, meskipun dengan jam kerja yang lebih panjang. 

Sementara itu, ada juga karyawan yang lebih memilih 5 hari kerja dengan jam kerja yang lebih pendek.

3. Kemampuan perusahaan

Kemampuan finansial dan operasional perusahaan juga perlu dipertimbangkan dalam menentukan skema libur ideal. 

Perusahaan perlu memastikan bahwa skema libur yang diterapkan tidak akan mengganggu produktivitas dan kinerja perusahaan.

Mencari Solusi Terbaik

Merumuskan skema libur ideal membutuhkan dialog terbuka dan kolaborasi antara karyawan, perusahaan, dan pemerintah. 

Berikut beberapa solusi yang bisa dipertimbangkan:

Pertama, uji coba skema libur. Perusahaan dapat melakukan uji coba skema libur 3 hari dalam periode tertentu untuk melihat efektivitasnya terhadap produktivitas dan kesejahteraan karyawan.

Kedua, penerapan skema yang fleksibel. Perusahaan dapat menerapkan skema libur yang fleksibel, di mana karyawan dapat memilih sendiri hari liburnya.

Ketiga, meningkatkan efisiensi kerja. Perusahaan dapat meningkatkan efisiensi kerja dengan menerapkan teknologi dan otomasi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang repetitif.

Jadi, mencari keseimbangan antara produktivitas dan kesejahteraan karyawan merupakan sebuah keniscayaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun