Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Utang Negara Berkembang dan Perubahan Iklim

21 Desember 2023   17:38 Diperbarui: 21 Desember 2023   18:19 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber gambar: bisnis.com 

Utang negara berkembang telah menjadi salah satu masalah ekonomi global yang paling mendesak. Pada tahun 2022, utang negara berkembang mencapai US$ 443,5 miliar atau setara Rp 6.800 triliun. Sumbernya klik di sini.

Utang ini sebagian besar digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan.

Namun, utang negara berkembang juga memiliki risiko yang signifikan. Salah satu risiko tersebut adalah krisis lingkungan. 

Perubahan iklim telah menimbulkan dampak yang semakin parah di negara-negara berkembang. Bencana alam, seperti banjir, kekeringan, dan badai, telah menimbulkan kerusakan infrastruktur dan ekonomi yang signifikan.

Dampak Perubahan Iklim terhadap Utang Negara Berkembang

Perubahan iklim berdampak negatif terhadap utang negara berkembang dalam beberapa cara, yaitu:


Pertama, meningkatkan biaya pemulihan bencana alam. 

Bencana alam akibat perubahan iklim, seperti banjir, kekeringan, dan badai, dapat menimbulkan kerusakan infrastruktur dan ekonomi yang signifikan. Hal ini dapat meningkatkan biaya pemulihan bencana, yang dapat menambah beban utang negara berkembang.

Kedua, mengurangi pendapatan negara. 

Perubahan iklim dapat mengurangi produktivitas pertanian dan sektor-sektor ekonomi lainnya. Hal ini dapat mengurangi pendapatan negara, yang dapat mempersulit negara berkembang untuk membayar utang mereka.

Ketiga, meningkatkan ketidakstabilan politik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun