Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apa Itu Insting? Apa Bedanya dengan Firasat?

2 Oktober 2023   17:15 Diperbarui: 3 Oktober 2023   00:53 1222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Insting adalah perilaku bawaan yang tidak perlu dipelajari atau dilatih. Insting merupakan pola perilaku yang terprogram secara genetik dan diturunkan dari generasi ke generasi. Insting dapat ditemukan pada semua makhluk hidup, mulai dari hewan hingga manusia.

Apa itu insting?

Insting dapat didefinisikan sebagai pola perilaku yang melekat dan intuitif yang ada pada hewan dan manusia. Ini adalah respons yang tidak disengaja terhadap rangsangan yang tidak memerlukan pemikiran sadar. Naluri telah berevolusi selama jutaan tahun, membentuk strategi bertahan hidup dan adaptasi berbagai spesies.

Bagaimana cara kerja insting?

Cara kerja insting masih belum sepenuhnya dipahami oleh para ilmuwan. Namun, ada beberapa teori yang menjelaskan cara kerja insting, antara lain:

  • Teori neurologis: Teori ini menyatakan bahwa insting dikendalikan oleh otak. Bagian otak yang berperan dalam insting adalah hipotalamus, yang berfungsi untuk mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk perilaku.
  • Teori genetik: Teori ini menyatakan bahwa insting diturunkan dari generasi ke generasi melalui gen. Gen yang berperan dalam insting adalah gen yang mengatur perkembangan otak dan sistem saraf.
  • Teori evolusi: Teori ini menyatakan bahwa insting berevolusi untuk membantu makhluk hidup bertahan hidup dan berkembang biak. Insting membantu makhluk hidup untuk mengenali dan merespon bahaya, mencari makanan, dan merawat anak.

Keberadaan insting

Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa insting memang ada. Salah satu buktinya adalah perilaku hewan yang baru lahir. Hewan yang baru lahir dapat melakukan berbagai perilaku yang diperlukan untuk bertahan hidup, seperti mencari makan, menyusu, dan menghindari bahaya. Perilaku-perilaku tersebut tidak dipelajari, melainkan bawaan dari lahir.

Fungsi dan kegunaan insting

Insting memiliki berbagai fungsi dan kegunaan, antara lain:

  • Beradaptasi dengan lingkungan: Insting membantu makhluk hidup untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Misalnya, insting migrasi membantu burung untuk mencari tempat yang lebih hangat saat musim dingin.
  • Bertahan hidup: Insting membantu makhluk hidup untuk bertahan hidup dari bahaya. Misalnya, insting takut akan api membantu manusia untuk menghindari kebakaran.
  • Berkembang biak: Insting membantu makhluk hidup untuk berkembang biak. Misalnya, insting merawat anak membantu hewan untuk membesarkan anak-anaknya.

Insting adalah perilaku bawaan yang tidak perlu dipelajari atau dilatih. Insting merupakan pola perilaku yang terprogram secara genetik dan diturunkan dari generasi ke generasi. Insting memiliki berbagai fungsi dan kegunaan, antara lain untuk beradaptasi dengan lingkungan, bertahan hidup, dan berkembang biak.

Tips untuk memahami insting

Untuk memahami insting, kita perlu mempelajari perilaku hewan dan manusia. Kita juga perlu memahami cara kerja otak dan sistem saraf. Dengan memahami insting, kita dapat lebih memahami diri sendiri dan makhluk hidup lainnya.

Pertanyaan yang belum terkuak

Meskipun insting sudah banyak dipelajari, masih ada banyak pertanyaan yang belum terkuak tentang insting. Misalnya, bagaimana cara insting diwariskan dari generasi ke generasi? Bagaimana cara otak mengendalikan insting?

Penelitian tentang insting masih terus dilakukan. Dengan penelitian yang lebih lanjut, kita diharapkan dapat memahami insting secara lebih mendalam.

Perbedaannya dengan firasat

Insting dan firasat adalah dua hal yang berbeda, meskipun keduanya sering kali dikaitkan dengan perasaan intuitif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun