Mohon tunggu...
lorenza aura
lorenza aura Mohon Tunggu... Universitas Negeri Yogyakarta

Saya seorang mahasiswi, hobi saya yaitu travelling, saya sangat suka bersosialisasi dan ketemu orang banyak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menanamkan Nilai Pancasila dalam Generasi Digital

14 Oktober 2025   09:50 Diperbarui: 14 Oktober 2025   09:43 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di tengah era digitalisasi ini, generasi muda Indonesia tumbuh dalam lingkungan yang serba
cepat, instan, dan penuh informasi. Media sosial, platform streaming, serta teknologi berbasis
kecerdasan buatan (AI) kini menjadi bagian dalam kehidupan manusia. Namun kemajuan ini
membawa tantangan baru bagi keberadaan nilai-nilai luhur bangsa, khususnya pada
Pancasila.
Bagaimana cara kita menanamkan nilai Pancasila dalam generasi digital agar kita tidak
terlepas dari jati diri seorang bangsa Indonesia?

Pancasila Bukan Sekadar Hafalan
Pancasila seringkali dilupakan atau hanya diingat sebagai lima sila yang dihafalkan pada saat
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Padahal di dalam Pancasila
terdapat panduan moral dan etika hidup berbangsa dan bernegara yang artinya sangat penting
diterapkan pada kehidupan sehari-hari secara nyata maupun dalam koteks digital. Misalnya,
Sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, dapat diwujudkan dengan cara menghargai
keberagaman keyakinan yang ada di ruang digital, tidak menyebarkan ujaran kebencian atau
hoaks yang dapat menyinggung isu SARA. Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,
yang artinya tercemin pada saat etika berkomentar, tidak melakukan perundungan siber, dan
menjunjung tinggi kesopanan.

Tantangan : Budaya Instan dan Individualisme
Salah satu tantangan besar pada generasi digital adalah budaya yang instan atau
kecenderungan individualisme. Algoritma media sosial mendorong personalisasi informasi
yang dapat membuat seseorang terjebak di dalam gelembung filter (filter bubble) atau ruang
gema (echo chamber), yang mengurangi empati dan toleransi terhadap perbedaan. Di sinilah
nilai Persatuan Indonesia (sila ketiga) diuji. Generasi muda seharusnya diajak untuk
menyadari bahwa kemajemukan adalah kekayaan, bukan menjadi ancaman. Selain itu,
budaya viral dan sensasional seringkali menyingkirkan nilai-nilai kerakyatan dan keadilan
sosial. Banyak konten popular di era sekarang justru tidak mendidik dan bahkan sampai
merusak norma sosial. Edukasi tentang literasi digital yang berhubungan dengan nilai
Pancasila harusnya menjadi prioritas, agar generasi muda tidak sekadar menjadi pengguna
teknologi, tetapi juga menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai kebajikan.

Solusi : Pancasila di Era Digital
Menanamkan nilai Pancasila pada generasi digital tidak bisa hanya mengandalkan
pendekatan konvensional. Harus ada pendekatan trasformasi dari sekadar ceramah ke
penerapan kontekstual. Berikut beberapa pendekatan yang dapat dilakukan :
1. Konten Kreatif Berbasis Nilai
Pemerintah, pendidik, dan konten creator harus aktif dalam memproduksi materi yang
mengandung nilai-nilai Pancasila dalam format yang menarik. Misalnya, video pendek,
podcast, game edukasi, dan lainnya.
2. Integrasi dalam Pendidikan Digital
Pelajaran mengenai Pancasila harus dibarengi dengan literasi digital. Misalnya, bagaimana
cara menerapkan nilai demokrasi saat berdiskusi di forum online, atau bagaimana cara
menyaring informasi yang sesuai dengan etika yang dimiliki oleh Pancasila.
3. Teladan dari Tokoh Digital
Influencer dan public figure di media sosial perlu terlibat untuk menyuarakan nilai-nilai
positif, sehingga generasi muda memiliki panutan yang relevan yang dapat mereka tiru di
zaman mereka saat ini.
Generasi digital merupakan harapan bangsa. Mereka merupakan pelaku masa depan yang
nantinya akan memimpin Indonesia di era global yang penuh tantangan. Oleh karena itu,
Pancasila harus menjadi cerminan moral mereka, bukan hanya di kehidupan nyata, tetapi juga
di kehidupan dunia maya. Dengan menanamkan nilai Pancasila secara relevan dan
kontekstual, kita tidak hanya menjaga warisan bangga, melainkan kita juga dapat membentuk generasi yang cerdas,beradab,dan berjiwa kebangsaan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun