Mohon tunggu...
Qori
Qori Mohon Tunggu... Pelajar

Hobi menggambar, editing, olahraga dan lain lain

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjalanan hidupku

9 September 2025   18:52 Diperbarui: 9 September 2025   21:03 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perkenalkan nama saya Qori Ifdhila Qur'ani dan biasa di panggil qori, saya tinggal di padang panjang bersama kedua orang tua saya, saya anak pertama dari 3 bersaudara. 

Keluarga besar saya dari pihak ayah maupun ibu berada di pesisir, dan kami merantau ke padang panjang karena pekerjaan ayah saya, dan juga beberapa anggota keluarga saya juga merantau keluar kota, salah satunya kakak ibu saya yang berada di batam. 

Allhamdulillah orang tua saya lengkap dan pekerjaan ayah saya itu adalah guru pai, namun ayah saya juga memiliki beberapa pekerjaan sampingan sebagai guru ngaji di berbagai tempat, dan sekali kali jadi juri lomba tahfiz, untuk ibu saya beliau bekerja sebagai ibu rumah tangga yang sangat kuat dan hebat, karena mampu membesarkan saya dan adik adik saya. 

Saya memiliki hobi menggambar digital maupun tradisional namun saya lebih suka menggambar digital karena lebih terbiasa, dan saya juga suka bermain game atau olahraga, seperti bulu tangkis, berenang dan banyak lagi. 

Karena saya suka mendengarkan orang bercerita dan saya juga senang ketika ada orang yang merasa nyaman dengan saya, dan dari situlah saya berpikir bahwa saya ingin menjadi seorang psikolog yang hafiz 30 juz, dan itu lah cita cita saya, dengan mengikuti kata hati dan keinginan orang tua saya itu sudah lebih dari cukup untuk menggapai cita cita saya dengan jalan yang baik dan benar. 

Masuk ke tahapan belajar, saya mulai dari paud, paud saya dulu berada di padang panjang dengan nama paud matahari, karena saat saya kecil ibu saya juga mengajar sebagai guru bahasa Inggris jadi tidak ada yang bisa menjaga saya selain di masukan ke paud matahari tersebut, walau terkadang ayah atau ibu saya suka mengajak saya ke tempat mereka bekerja. 

Baru beberapa bulan saya di paud saya sudah naik tk, saya tk di tk pertiwi, di situlah saya mulai belajar membaca dan menulis. 

Naik ke tingkatan sekolah yang paling banyak drama ketika saya disana, saya SD di Sdit juara, saat saya kelas 1 sampai kelas 4 itu terasa biasa saja, namun saat saya kelas 5 dan enam di situlah banyak drama yang saya alami, drama dari teman-teman, sekolah, kegiatan, bahkan sampai ke guru gurunya. 

Terlepas dari SD saya naik ke MTsN padang panjang, sekolah favorit banyak anak, dan saya masuk ke sana karena ke inginkan orang tua saya, disini saya mulai banyak berubah dan juga banyak belajar sesuatu yang baru. 

Tidak terasa saya sudah harus ber SMA, dan seperti sebelum nya, orang tua saya yang akan menentukan dimana saya akan bersekolah, karena di mata saya sekolah itu sama saja. 

Setelah SMA ada kuliah, dimana para mahasiswa mulai kesulitan dengan pembelajaran mereka, karena di bagian ini jauh lebih sudah di bandingkan tingkatan sebelum nya, setidaknya itu yang saya ketahui dan dengar dengar dari banyak orang. Yang saya pikirkan saat saya kuliah adalah, saya bersama sahabat saya ber kos bersama dan tinggal bersama hingga tamat kuliah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun