Mohon tunggu...
lora siringoringo
lora siringoringo Mohon Tunggu... Guru - Traveller sejati

Hobby travelling yang baru diwujudkan saat tangan ini sudah tidak terbuka dan memfasilitasi sendiri. Tidak ada kata terlamvat tuk mewujudkannya. Niat dan usaha menjadikannya nyata.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Curug Cilember

13 November 2017   21:44 Diperbarui: 13 November 2017   21:48 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal perjalanan saya dan dua rekan saya hanyalah untuk sekedar menginap di daerah puncak sembari menikmati wisata alam yang disuguhkan disekitaran tempat kami menginap nantinya. Perjalanan ini tidaklah terencana karena untuk mencari penginapan saja kami cari selama kami berada dalam bis.

Saya dan rekan saya bertemu di halte busway Rawasari, dari sana kami menuju halte Pasar Rebo yang kemudian naik angkot untuk bertemu satu lagi rekan kami di jalan baru Ciracas. Bis jurusan Kampung Rambutan-Cianjur pun melintas lalu kami pun segera naik dan mengambil tempat duduk seat 3. Sesaat bis melaju kami pun tersadar bahwa bis yang kami naiki non AC, dengan membayar seadanya kami pun turun dan menunggu bis AC yang tak berapa lama telah tiba dan tarif/ongkosnya lebih murah dari bis non AC.

Selama dalam bis kami mencoba mencari penginapan melalui traveloka sambil melihat lokasi wisata yang dekat dari penginapan tersebut. Sambil mencari satu dari rekan saya bertanya kepada penumpang yang duduk disebelahnya yang kebetulan adalah warga Ciawi...dan kami pun mendapat satu nama tempat wisata yaitu "Curug Cilember". Kami disarankan untuk turun di USSU dan kami pun langsung memberitahukan kepada kondektur bis untuk menurunkan kami disana.

Setelah mengetahui Curug tersebut kami pun segera mulai mencari penginapan yang dekat dengan curug itu....dan taraaa kami menemukan penginapan hanya saja batas pembayaran satu jam setelah kami booking dan saat itu kondisi jalanan sangat macet jadilah kami memperkirakan waktu kami sampai dengan waktu kami booking agar kami masih punya waktu tuk segera membayar via atm.

Kira-kira setengah jam kemudian sang kondektur memanggil kami tuk bersiap turun dan kami pun turun tepat diseberang hotel USSU dimana merupakan hotel puncak resort. Sambil menunggu teman saya ke kamar kecil di indomart saya pun bertanya ke petugas keamanan hotel, apakah masih tersedia kamar kosong dan kami diarahkan ke kantor dan puji Tuhan masih ada kamar untuk kami tempati satu malam saja. Segera rekan saya booking kamar tersebut dan menitip barang-barang milik kami karena waktu masuk hotel jam 2 siang sementara saat itu masih jam 10 pagi.

Sesaat setelah barang-barang kami titipkan kami pun beranjak ke pangkalan ojek untuk naik ke curug Cilember, tawar menawar pun terjadi dan jatuh diharga 20 ribu/org. Kondisi jalan yang lumayan menanjak dan menurun, berdebu dan padat membuat kami harus tetap berpengangan erat dengan sang supir motor. Akhirnya tibalah kami dipintu masuk lokasi, mengabadikan momen sejenak lalu menuju loket tiket dengan membeli tiket masuk 20 ribu/org.

Tempat wisata yang asyik dan ramai pengunjung, di sini bukan hanya sekedar melihat air terjun tapi kita juga bisa kemping dan bermalam dalam tenda. Curug pertama yang kami temui adalah curug 5, pengunjungnya sangat ramai namun sayang airnya kurang jernih dan curah airnya kecil. Sejenak berada di curug 6 kami melanjutkan perjalanan menuju curug 5. Di curug 5 pengunjungnya tidak terlalu ramai dan posisinya cukup tinggi jadi saya dan rekan-rekan hanya naik sekedar untuk berfoto lalu kami menghabiskan waktu duduk dibatu besar, menikmati karya Tuhan melalui jernihnya air yang mengalir dihadapan kami. Perjalanan pun berlanjut entah kemana kami pun tak tahu heheheh

Kami melihat ada petunjuk ke curug 2, 3 dan 4. Curug terdekat adalah curug 3 & 4 hanya berjarak 300m sementara curug 2 +/- 1.5 km, kami pun memutuskan ke curug 3 & 4. Dalam perjalanan kami bertemu teman-teman yang akan turun sambil meminta petunjuk dan mereka bilang tak seberapa jauh lagi dan tempatnya sepi. Kami pun semangat sambil terus berjalan dan mengikuti orang yang ada di depan kami, awalnya kami bingung kenapa 300m kog rasanya sudah 1km lebih? Namun karena kami masih semangat kami pun menghiraukannya sambil melaju langkah kami karena kami tidak mau kehilangan jejak. Dahan pohon yang cukup kuat membantu kami tuk naik sampai curug 2, ya curug 2 tepat seperti keraguan kami soal jarak tempuh. Namun kelelahan kami terbayar dengan dinginnya air di curug 2. Andai saja tidak terlalu ramai kaum lelaki disana kami pasti sudah mengulang saat kami mandi dibawah curug Cikanteh Geopark Ciletuh Sukabumi. Di curug 2 ini airnya sangat dingin dan segar, saya dan rekan saya tak segan tuk mendekat ke air terjun sembari mencuci muka dan bermain air.

Saat perjalanan turun kami dikagetkan dengan banyaknya kawanan monyet yang berada diatas pohon. Kami pun berusaha setenang mungkin untuk melangkah seraya tak mau mengganggu mereka yang sedang mencari makan saat itu. Namun baru saja beberapa meter kami melaju ada beberapa lelaki yang turun sambil berlari karena mereka sangka mereka dikejar kawanan monyet tersebut dan rekan saya hampir saja jatuh karena terkena satu dari mereka yang lari. Akhirnya kami pun mempersilahkan mereka untuk turun lebih dulu agar tidak  tidak membahayakan kami. Dan puji Tuhannya saat kami sudah sampai dibawah tak lama orang-orang yang turun berlari dan berteriak karena kawanan monyet mencoba mengejar mereka.

Kami pun turun melalui jalur yang berbeda saat kami naik tadi dan kami sampai di dekat kolam 'terapi ikan'. Kami pun segera mencobanya karena sudah termasuk dalam tiket masuk tadi heheh...rasanya geli-geli gimana gitu sampai merinding hahahha. Dan saat pulang kami pun memutuskan untuk jalan sampai ke hotel sembari menikmati segarnya udara disana dan  jarak tempuh kami +/- 7.4km....WOW

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun