Mohon tunggu...
Amin Maulani
Amin Maulani Mohon Tunggu... Stor Manager -

newbie aminmaula.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Inovasi Teknologi Agribisnis, Bertani Itu Mudah

4 September 2016   08:14 Diperbarui: 24 April 2017   21:00 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petani adalah pejuang. Biarpun mereka rugi, tak pantang menyerah dan terus menanam.

Saat ini, industri pertanian semakin berkurang. Perluasan pembangunan yang tidak bisa kita salahkan, serta minat kaum muda yang semakin berkurang, kebanyakan mereka yang orang tuanya tani malah ogah-ogahan nyebur jadi tani, hem,m,m. Polemik ini tidak hanya dirasa dalam negeri, Tetangga kita, Jepang juga kesulitan mengkampanyekan bertani pada kaum muda, bahkan, inovasi dan teknolgi-teknologi dirancang untuk mengupayakan kaum muda untuk ikut bergelut dalam dunia pertanian tetap nihil, padahal. Majunya negara diawali dari tercukupinya kebutuhan pokok, kenyang dulu baru bisa mikir.

Petani itu keren, gaul, dan gokil. Petani bisa menentukan sendiri pendapatan perharinya, mau 100rb ayo, 300rb iya, 500rb ya gapapa. Beda dengan saat kita menjadi pegawai, saati ini UMR paling tinggi berapa sih? di jakarta saja sekitar 3k, artinya tidak bisa mencapai 5k. Jadi, ayo bertani.

Ngomongin kangkung!
Sayur organik saat ini masih terbilang mahal, terbilang per 250g mencapai 5rb jenis bayam. Kenapa mahal? karena kita malas menanam sendiri. Padahal, menanamnya sangat mudah, semudah mengoseng-oseng kangkung dan mencampurkanya dengan potongan tempe dan teri, uhuy,,,,, joss. Jadi, jika bapak ibuk yang mempunyai pekarangan rumah selebar kisaran setengah meteran pun. Bapak ibu sudah bisa mandiri dari sayur sehat dan organik tanpa harus merasakan sayur mahal. Itulah yang dinamakan murah pangan, sehat lagi.

Kita berhitung, berapa kebutuhan-kebutuhan pokok yang bisa kita hemat dengan bertani ria secara mandiri. Kebutuhan bawang merah : dari survey beberapa emak-emak ternyata per KK membutuhkan satu Kg/ bulan. Solusi : Satu polibag bawang merah bisa menghasilkan 1/2 Kg. Umur masa panen maks 3 bulan. Jadi, jika kita ingin menyediakan bawang merah 1 Kg perbulan, kita harus menyiapkan 6 polibag di 3 bulan pertama, setelah itu, kita cukup menyiapkan  2 polibag perbulan. Sedang diameter tanah 1 meter persegi bisa di tempati 16 polibag. Di hitung lagi saja, 16 x 1/2kg= 4Kg selama 3 bulan. Kebutuhan bawang merah selama sebulan sudah selesai kita cukupi, lebih 1 kilo, bisa kita jual, atau ber amal ke tetangga sekalian menjalin hubungan silaturrahmi. hem,m,m,,

menanam kangkung

Atau dengan sistem vertykulture. 1 paralon berdiameter 1 meter, kita bisa membuat lubang penanaman ke samping 4 lubang, ke atas 7 lubang, 4x7= 28 lubang. Dengan hasil panen perlubang 2 ons kangkung, di kali 28 = 5,6 Kg. Umur kangkung 20 hari. sedang paralon ini bisa kita tanam di halaman rumah kita yang berdiameter 1 m persegi sebanyak 6 paralon. Jadi, 1 meter media vertykulture selama 20 hari klita bisa produksi kangkung sehat sebanyak 5,6 Kg x 6= 33,6 Kg selama 20 hari. hem,m,m, lagi...

Proses persiapan vertykulture
Proses persiapan vertykulture
files.wordpress.com/2011/02/vertikultur-9.jpg
files.wordpress.com/2011/02/vertikultur-9.jpg
Estimasi diatas berdasarkan data yang sudah kita terapkan bertahun-tahun bersama Jamaah JAPO, yang sekaligus realisasi dari program kemandirian pangan, gagasan dari guru kami, Bapak KH Dzoharul Arifin. Dalam program kemandirian pangan, bersinergi dengan masyarakat, instansi dan lain-lain.

Jika sudah demikan, enggak ada sayur mahal, semua kangkung sehat dan murah meriah, itulah gambaran gemah ripah loh jinawi. 

Kemaren saya juga mencoba membuat jus kangkung yang ternyata waw enak banget, masalah manfaat, tanyakan saja sama dokter kangkung.

Kol organik, sehat.pri
Kol organik, sehat.pri
Kol yang juga organik, menanam sendiri di pekarangan rumah, menggunakan media polibag.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun