Mohon tunggu...
Lody Purba
Lody Purba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Vinsensius Lodhewiek Purba

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Era Kolaborasi Menuju Jurnalisme Masa Depan

7 Maret 2023   03:08 Diperbarui: 7 Maret 2023   03:20 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Proses Produksi dan Konsumsi Informasi

Secara global, jurnalisme telah berkembang dari waktu ke waktu, sejalan dengan perubahan berbagai aspek dalam masyarakat, seperti sosial, budaya, politik, agama, ekonomi, termasuk teknologi komunikasi.

Perkembangan teknologi internet telah memungkinkan masyarakat awam untuk berkomunikasi secara langsung, apalagi setelah era media sosial yang booming. Situasi ini mengubah posisi jurnalis dan jurnalisme.

Jurnalis selalu memiliki kebutuhan untuk mengetahui terlebih dahulu tentang fakta dan peristiwa yang penting atau menarik bagi masyarakat umum. Khalayak selalu menunggu berita terkini yang disajikan oleh media massa setiap harinya.

Internet telah mengubah banyak hal. Dalam keadaan tertentu, bahkan mengembalikan cara berkomunikasi masyarakat biasa ke cara lama, yaitu komunitas bahasa yang berkomunikasi langsung antar manusia.

Perbedaannya adalah bahwa komunikasi verbal langsung digunakan sebelumnya. Saat ini, masyarakat berkomunikasi secara langsung melalui alat teknologi komunikasi berbasis internet.


Masyarakat awam bisa mendapatkan informasi dan berita tanpa terhanyut oleh media massa. Nah pertanyaannya Jika orang dapat dengan mudah bertukar pendapat, apakah jurnalisme masih dibutuhkan?

Kemampuan Menggali dan Mengolah Karya 

Hal terpenting yang harus disadari jurnalis adalah seberapa valid informasi yang mereka berikan. Untuk itu, jurnalis harus disiplin dalam memverifikasi informasi yang mereka terima.

Teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang, namun fungsi dasar jurnalis dalam mengumpulkan dan mengolah data tetap sama.

Jurnalis harus menggali semua data yang relevan dengan topik yang mereka garap. Namun, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi selanjutnya memperkaya mereka dan mengembangkannya menjadi teknologi yang lebih modern.

Jurnalis harus bisa menerima data dari berbagai sumber dan memahami status data yang diterima.

Misalnya, jurnalis harus bisa mengolah data dan menampilkan (memvisualisasikan) apa yang sedang terjadi, apakah data tersebut berisi data publik dan mana yang tidak. Sehingga itu mudah dicerna dan menarik.

Era Kolaborasi

Perkembangan media berbasis internet telah mengubah proses produksi dan konsumsi informasi. Internet dapat menyampaikan informasi dalam berbagai format. Gabungkan teks, gambar, audio, video, dan bahkan animasi sekaligus, atau beberapa bahkan semuanya secara langsung (Yudhapramesti, P. 2015:8).

Setiap orang yang terhubung dapat menjadi konsumen dan produsen berita. Banyak orang menggunakan Internet untuk mengirim atau bertukar berita, membuat blog dan situs web, dan mencoba menggunakan media sosial.

Namun tidak semua orang bisa bertahan, hanya orang-orang yang paham akan teknis jurnalisme yang kebanyakan dapat bertahan.

Hal itu menjadi tantangan bagi jumalis yang harus mampu menawarkan value bagi khalayak, dengan cara-cara yang dibutuhkan dan disukai khalayak.

Dalam sebuah kajian McAdams tahun 2014 yang berjudul "Re)defining multimediajournalism", menjelaskan Sebuah karya dapat berbentuk kaiya teks saja, gambar saja, audio saja, video saja, atau kombinasi dari sebagian bentuk tersebut, atau kombinasi dari semuanya

Sebuah karya yang dibuat dalam beragam format atau multimedia journalism akan lebih punya daya tarik bagi khalayak (McAdams, M., 2014).

Dapat disimpulkan adanya ketersediaan teknologi komunikasi dan informasi serta keberadaan jurnalis dan jurnalisme, mengubah kebiasaan produksi dan konsumsi informasi.

Khalayak yang pada era media konvensional masih terbatas akan ruang dan waktu, hanya menunggu informasi dari jurnalis yang bekerja di media, sekarang khalayak dapat aktif mengkonsumsi informasi yang lengkap, akurat, cepat, tepat, mudah dan murah yang mampu menembus batas ruang dan waktu dan sekaligus memproduksi informasi melalui web site, blog, media sosial. (Rosana, A. S.,2010:4)

Jurnalis masih dapat bertahan jika dapat memilih dan memilah informasi dan mampu memberikan value atau kemanfaatan bagi khalayak.

Hal tersebut menjadi tantangan Jurnalis sekaligus peluang, apabila fungsi literasi terpenuhi,  khalayak dapat ikut berpartisipasi serta berkolaborasi mengumpulkan informasi, yang kemudian diolah oleh jurnalis untuk dapat menyajikan informasi yang terverifikasi kepada khalayak.

Dan jangan lupa tonton penjelasan lebih lanjut disini yaa. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun