Mohon tunggu...
Humaniora

Kontribusi Sang Teoritikus terhadap Korelasi Al Quran dalam Tafsir Al Mishbah

9 November 2016   12:23 Diperbarui: 11 November 2016   18:20 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Buku Judul Buku : Diskursus Munasabah Al-Qur'an Dalam Tafsir Al-Mishbah

Penulis menjelaskan sistematika penafsiran yang dilakukan oleh M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah. Penulis menjelaskan juga bagaimana cara menafsirkan atau menemukan munasabah itu sendiri di dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Didalam bab ini juga penulis menjelaskan bahwa ilmu munasabah sangatlah berperan penting untuk metode Tafsir Al-mishbah. Beliau menerangkan bahwa bagaimana karakteristik dari ilmu munasabah ini sangat membantu pembaca untuk lebih memahami metode Tafsir Al-Mishbah. Penulis memberikan informasi mengenai apa saja pembagian jenis-jenis dari ilmu munasabah itu sendiri dalam Tafsir Al-Mishbah yang dibahas oleh bapak M. Quraish Shihab.

Pada awal bab ke 4, penulis membahas tentang model munasabah yang ditelaah Quraish Shihab dalam karya nya Tafsir Al-Mishbah, ada dua model munasabah : Pertama, melalui enam spesifikasi, yaitu : Munasabah antara ayat dan ayat dalam satu surah, Antara satu ayat dan fashilah (penutupnya) , Antara kalimat dan kalimat dalam ayat, Antara kata dalam satu ayat, Antara kalimat dalam satu ayat, Antara ayat pertama dan ayat terakhit dalam satu surat. Kedua, melalui delapan spesifikasi, yaitu : Munasabah antara surah dan surah sebelumnya, Antara awal uraian surah dan akhir uraian surah, Antara awal surah dan akhir surah sebelumnya, Antara tema surah dan nama surah, Antara penutup surah dan uraian awal surah berikutnya, Antara kisah satu dan kisah lainnya dalam satu surah, Antara surah satu dan surah lainnya, Antara fawatih al-suwar dan isi surah. Banyak model dan jenis munasabah Al-Qur’an. Namun model dan jenis munasabah Al-Qur’an yang paling populer dan umum dikenal oleh masyarakat luas adalah munasabah antar ayat dan antar surah.

Setelah dibaca lebih lanjut, diketahui bahwa kajian mendalam yang berkenaan dengan ilmu munasabah sering dilakukan oleh beberapa kalangan ulama ulum Al-Quran dari zaman klasik hingga pramodern. Dua ulama klasik yang dijadikan acuan pemikiran dalam bermunasabah adalah Al-Zarkasyi dan Al-Biqa’i. Al-Zarkasyi memberikan dua pola munasabah, yaitu munasabah antar surah dan antar ayat. Sementara itu, Al-Biqa’i memiliki pemikiran munasabah dengan memberikan tafsir yang komprehensif dan cermat.

Dari sepenggal sinopsis diatas mengenai buku ini. Dapat dimengerti bahwa ilmu munasabah sangat lah penting untuk dipelajari karena ilmu ini sangat membantu sekali dalam proses menafsirkan al-Quran. Atau membuat kita lebih memahami metode yang diajarkan atau yang dibuat oleh bapak M. Quraish Shihab yaitu metode ilmu Tafsir Al-Mishbah. mengenai isi buku karangan Dr. Hasani Ahmad Said yang dapat menarik para pembaca dan sangat bermanfaat serta termotivasi untuk menjaga dan memahami Al Quran. Sudah menjadi sebuah kewajiban bagi manusia khususnya umat Islam untuk menambah wawasan serta pengetahuan dalam mempelajari dan mengkaji Al Quran.

Keunggulan buku ini adalah mencantumkan sumber – sumber tepercaya, serta pendapat tokoh – tokoh yang beliau kutip dari berbagai sumber. Alur bacaan yang tidak membingungkan membuat pembaca lebih mudah mengerti maksud yang ingin disampaikan penulis mengenai munasabah Al-Quran. Buku ini juga mengandung banyak aspek-aspek yang sangat membantu dalam memahami materi yang disampaikan penulis dalam pembahasannya, sebagai contoh buku ini memberikan pedoman transliterasi, daftar pustaka, catatan kaki, indeks, biografi penulis dan penutup yang berupa kesimpulan. Buku ini juga di lengkapi footnote yang jelas dan lengkap sesuai sumbernya.

Kelemahan yang terdapat pada buku ini yaitu Tidak memberikan ringkasan materi pada setiap bab. Bahasa yang digunakan penulis dalam buku ini cukup sulit dicerna walaupun terdapat penjelasan arti dalam bahasa yang bukan bahasa Indonesia. terdapat beberapa catatan kaki yang hampir memenuhi setengah halaman. Jadi, membuat pembaca lebih susah memahami materi karena kebingungan dengan terlalu banyaknya catatan kaki yang digunakan. Akan lebih baik jika penulis lebih memperbanyak materi dan memperjelasnya dalam materi tersebut.

Demikian resensi ini untuk memenuhi tugas ulangan tengah semester mata kuliah Membahasa Kitab Tafsir, Dosen pengampu Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. Judul yang ditulis presensi "Kontribusi sang Teoretikus terhadap korelasi Al-Quran dalam Tafsir Al Mishbah" yakni, sebuah sumbangsi tenaga dan fikiran sang ahli dalam hal teori suatu ilmu dalam mengkaji munasabah Al-Quran terkhusus dalam tafsir Al Mishbah. harapan saya, semoga tulisan ini membawa manfaat bagi pembaca dan umat pada umum nya. Amin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun