Mohon tunggu...
Lizta Indah Sari
Lizta Indah Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Sriwijaya 2019

Be happy!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komparasi Efektivitas antara Gastrodiplomasi dan Cyber Diplomacy dalam Mendapatkan Kepentingan Suatu Negara

3 Desember 2021   09:06 Diperbarui: 3 Desember 2021   09:17 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: reviewnesia.com/diplomasi-kuliner-kepentingan-nasional

Hodzic juga berpendapat bahwa transformasi diplomasi di ruang digital ini memiliki patokan pada orientasi kepada pelaku publik, pemanfaatan dan penggunaan media sosial baru, serta penetapan cyber threat dan cyber behavior sebagai tempat baru dalam dunia politik internasional. Bukan hanya itu, diplomasi dunia maya ini juga bisa disebutkan sebagai perubahan atau kemajuan dari diplomasi publik bahkan dari hal tersebut, menjadi sering diktaakan menjadi diplomasi publik 2.0. transformasi diplomasi dunia maya tersebut merupakan respon kepada perpindahan dalam hubungan internasional. ada banyak definisi dari diplomasi siber, diantaranya adalah, cyber diplomacy diplomasi siber tersebut dapat diartikan bahwa diplomasi tersebut merupakan usaha untuk menyediakan komunikasi, mengkompromikan suatu perjanjian, menyatukan intelejen serta informasi dari negara lain agar dpat menghindari kemungkinan adaya konflik atau ancaman di ruang siber, dengan mengarah dalam kegiatan-kegiatan kebijakan luar negeri. (Assegaff, 2020)

Kesimpulan

Cyber Diplomacy dapat dikatakan sebagai metode yang cenderung lebih “instan” jika dikomparasikan dengan gastrodiplomasi. Karena pada gastrodiplomasi memaang cenderung lebih aman dan stabil. Melalui makanan-makanan khas di masing-masing negara, maka mereka dapat turut serta memperkenalkan kebudayaan dan negaranya. Namun di lain sisi, gastrodiplomasi justru  memiliki beberapa hambatan yang cenderung mungkin menjadikannyakurang efisien dibandingkan dengan cyber diplomacy. Dapat diambil sebuah contoh kepentingan yang ingin dicapai seperti misalnya negara vietnam. Dalam hal ingin dipromosikan, melalui gastrodiplomasi, beberapa makanan di negara tersebut cukup banyak yang menjadi daya tarik dari negara tersebut dan menjadi ajang untuk negara tersebut memperkenalkan Vietnam beserta kebudayaannya. Namun tidak sedikit juga makanan yang mungkin tidak terlalu diminati masyarakat internasional terutama makanan dari yang cenderung kontra seperti misalnya  serangga-serangga yang tidak lazim untuk dimakan. Namun, jika melalui Cyber Diplomacy, mungkin saja negara tersebut dapat “lebih langsung” da;am mempromosikan kebudayaan atau bahkan negara tersebut itu sendiri. Namun, di lain sisi, Cyber Diplomacy juga cenderung lebih rentan mengalami gesekan aatau serangan, dan hal tersebuut tentunya juga dapat menjadi hambatan yang mungkin cukup besar yang dapat terjadi.

Pada akhirnya, baik gastrodiplomasi maupun Cyber Diplomacy, memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing dalam upaya melaksanakan kepentingan suatu negara, dan kedua metode tersebut juga masing-masing akan tepat diaplikasikan sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing.

Daftar Pustaka

Assegaff, I. H. (2020). CYBER DIPLOMACY:MENUJU MASYARAKAT INTERNASIONALYANG DAMAI DI ERA DIGITAL. Padjadjaran Journal of International Relations (PADJIR) e-ISSN: 2684-8082 Vol. 1 No. 3, , 317-318.

Fajarsari, D. D. (2017). Nilai Pendidikan dalam Kuliner Rendang. Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama - Vol. XXIII No.2 , 338-339.

Ha, V. K. (2016). PERAN DIPLOMASI BUDAYA DALAM MEWUJUDKAN KOMUNITAS SOSIAL-BUDAYA ASEAN: KASUS VIETNAM. Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. X, No. 1 , 1-3.

Indonesia, K. L. (2019, October 17). Meningkatkan Promosi Kuliner Indonesia ke Seluruh Dunia melalui Gastrodiplomasi. Retrieved October 13, 2021, from kemlu.go.id: https://kemlu.go.id/portal/id/read/688/berita/meningkatkan-promosi-kuliner-indonesia-ke-seluruh-dunia-melalui-gastrodiplomasi

Pujayanti, A. (2017). GASTRODIPLOMASI – UPAYA MEMPERKUAT DIPLOMASI INDONESIA. Politica Vol. 8 No. 1 , 38-39.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun