Mohon tunggu...
Liza RifdatusSalma
Liza RifdatusSalma Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi

hobi traveling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membentuk Karakter Melalui Jilbab

28 November 2023   19:03 Diperbarui: 28 November 2023   21:18 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: Pinterest

Jilbab kini telah menjadi tren fashion di kalangan perempuan muslimah. Beragam model jilbab dan paduan busana pun bermunculan, semakin mempercantik penampilan muslimah. Namun perlu diingat, jilbab bukan hanya sekadar busana muslimah. Lebih dari itu, jilbab adalah identitas wanita muslimah. Namun, masih banyak pihak yang menyepelekan makna filosofis dari jilbab itu sendiri. Mereka hanya melihat jilbab sebatas kain penutup kepala tanpa mengetahui manfaatnya yang sangat besar dalam membentuk karakter seorang muslimah.

Jilbab menurut ustadzah Syifah Nur Fadhilah maknanya adalah pakaian yang menutup seluruh tubuh, jadi secara sederhana, jilbab itu adalah gamis atau pakaian. Namun di Indonesia sendiri kerudung itu jilbab, padahal secara gramatikal Arab maknanya jilbab itu bukan kerudung tapi pakaian gamis.

Mengapa harus berjilbab?

Sejatinya, jilbab telah menjadi identitas dan cara mengekspresikan iman bagi perempuan muslimah. Maka melekat hukum pada laki-laki untuk menghormati  dan membantu  serta melindungi, jadi jilbab bukan sekedar di kenakan untuk menunjukan identitas sebagai insan beriman muslimah bukan hanya itu, itu wujud sayangnya Allah kepada perempuan, tutur ustadz Adi Hidayat dalam tausiyah youtube.

Ustadzah Umi Pipik Dian Irawati mengatakan dalam dakwahnya bahwa jilbab dan akhlak merupakan dua hal yang berbeda, jilbab adalah kewajiban perintah langsung dari Allah, sedangkan akhlak doain aja, jangan salahkan jilbabnya jika akhlaknya buruk. Karena pada hakikatnya jilbab itu kewajiban muslimah dan akhlak merupakan sikap yang tumbuh dari diri sendiri.

Dalam dakwahnya ustdzah Oki Setiana Dewi dalam surah al ahzab  pada potongan ayat ke-59 mengartikan ulurkan jilbab ke seluruh tubuh supaya kamu mudah dikenal dan sehingga tidak diganggu. Jadi memakai jilbab tidak boleh tipis dan tidak boleh ketat. Kata Rasulullah ada wanita yang tidak bisa cium bau surga yaitu wanita yang berpakaian tapi telanjang, terlalu ketat atau tipis.

Jilbab bagaikan tameng yang melindungi perempuan untuk berperilaku sopan, bertutur kata halus, dan bertingkah laku terpuji dimanapun berada. Jilbab mendorong perempuan untuk menjalankan aktifitasnya sesuai tuntunan agama. Jilbab bagaikan benteng pertahanan diri untuk menjaga martabat perempuan dari hal-hal yang dapat menjerumuskannya ke lembah dosa.

Lebih dari itu, jilbab melatih perempuan untuk selalu rendah hati. Dengan mengenakan jilbab setiap harinya, seorang muslimah dituntut untuk tidak berlebih-lebihan dalam berdandan dan berpakaian yang dapat menarik perhatian lawan jenis. Perempuan muslimah yang taat berjilbab terbiasa hidup sederhana karena tak terlena dengan model pakaian minim yang terbuka yang marak di era modern ini. Kerendahan hati inilah yang kemudian membuat mereka ramah dan santun kepada siapapun juga tanpa memandang status sosial.

Namun pada kenyataannya Muslimah zaman modern ini juga ikut serta mereformasi pakaian mereka supaya terlihat tidak jadul dalam berpakaian. Meskipun pakaian mereka tertutup namun,  bentukan tubuh mereka seperti terlihat telanjang. Zaman modern ini manusia tidak bisa menyimpulkan bahwa wanita yang berjilbab pasti memiliki karakter yang baik, itu adalah kenyakinan yang salah, karena pada dasarnya jilbab dan akhlak adalah dua hal yang sangat berbeda. Banyak anak generasi melenial maupun generasi Z menggunakan jilbab sebagai temeng untuk menutupi karakter buruk dari mereka. Akan tetapi semua itu hanya berlaku bagi muslimah yang kurang paham agama dan ajaran perintah berjilbab.

Oleh karena itu, mengenakan jilbab sejatinya memiliki nilai mendidik bagi pemakainya. Interaksi dengan khalayak dibatasi dan harus sesuai dengan etika. Sikap dan perbuatan pun harus senantiasa terkontrol. Dengan demikian, jilbab secara tidak langsung membentuk karakter dan kepribadian muslimah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun