Mohon tunggu...
Liya AtikaAnggrasari
Liya AtikaAnggrasari Mohon Tunggu... Dosen - Pentingnya Literasi

Semangat, Kerja Keras

Selanjutnya

Tutup

Money

Mahasiswa KKN-T KKBPK UNIPMA Menyulap Temulawak Bernilai Ekonomis

3 Maret 2020   13:15 Diperbarui: 10 April 2020   17:38 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatihan Pembuatan Serbuk Temulawak--dokpri


Kondisi tanahyang subur akan menjadi modal utama untuk membudidayakan berbagai tanaman. Bahkan,tidak hanya menanam dan menjualnya ke tengkulak.Berbagai tanaman tersebut dapat diolah menjadi produk baru dengan nilai ekonomis yanglebih tinggi. Salah satu lahan yang terletak di DusunButuh Desa Bodag Kecamatan Kare Kabupaten Madiun merupakan desa yangsubur dengan beraneka tanaman yang perlu dibudidayakan di daerah itu,salah satunya adalah bermacam rimpang seperti jahe, kunyit dan temulawak. MahasiswaKKN Tematik Periodik Kelompok KKBPK (Kependudukan, KeluargaBerencana, danPembangunan Keluarga) Universitas PGRI Madiun Desa Bodag,Kecamatan Kare Kabupaten Madiun mengadakan acara pelatihan pembuatan serbuk Temulawakdi kampung KB yaitu Dusun Butuh Desa Bodag Kecamatan Kare Kabupaten Madiun.Peserta pelatihan pembuatan serbuk temulawak ini terdiri dari Ibu-ibu Kelompok Wanita Tani(KWT) serta ibu-ibu muslimatan Dusun Butuh,Desa Bodag Kecamatan Kare Kabupaten Madiun. 

Pelatihan pembuatan serbuk temulawak menghadirkan dosen dari Universitas PGRIMadiun yaitu Sri Budyartati, Ph.D sebagai pembicara. Bersama mahasiswa,Sri Budyarti mengungkapkan pembuatan serbuk temulawak ini memberi nilai ekonomis pada tanamantoga satu ini. Dengan perkembangan zaman masyarakat lebih menginginkan segalanya serba instan, termasuk minuman yangmenyehatkan dan menyegarkan seperti minuman jahe dan temulawak. 

Bahkan baru-baru ini tanaman ini toga dianggap mampu melindungi tumbuh dalam menangkal virus yang saat ini sedang mewabah di seluruh dunia, virus Corona atau Covid-19. Halini merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat DusunButuh Desa Bodag melihat tanaman ini tumbuh subur disana. 

"Bahan baku temulawak apabila dijual biasa tidak begitu diminati akan tetapi apabila dibuat serbuk instan temulawak mampu meningkatkan nilai jual temulawak" ungkap SriBudyartati. Melalui pelatihan pembuatan serbuk temulawak ini,diharapkan masyarakat memiliki minat,kreativitas, dan inovasinya untuk mengembangkan dan menghasilkan produk jamu instan yangbernilai jual tinggi. Begitu pula dalam jangka panjangnya diharapkan,kegiatan ini mampu menjadi ciri khas masyarakat Dusun Butuh Desa Bodag sehingga menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawanyang berkunjung ke Selo Gedong yang merupakan tempat wisata alam di Desa Bodag.

Warga Dusun Butuh dibantu Dosen UNIPMA mengolah temulawak menjadi serbuk minuman--dokpri
Warga Dusun Butuh dibantu Dosen UNIPMA mengolah temulawak menjadi serbuk minuman--dokpri

Ibu-ibu Dusun Butuh sangat antusias pada kegiatan pelatihan ini.Dengan adanya pelatihan ini semakin memberikan pengetahuan potensi localdan kepedulian terhadap kesehatan. Sri Budyartati menambahkan khasiat temulawak sangat baik bagi kesehatan khususnya untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menambah nafsu makan.

Ketua mahasiswa kelompokKKN KKBPK Desa Bodag, Nur Huda berharap pelatihan ini bisa memberikan manfaat kepada ibu-ibu masyarakatDusun Butuh Desa Bodag Kecamatan Kare Kabupaten Madiun. Dan acaraseperti ini mudah-mudahan dapat dilanjutkan oleh ibu-ibu Dusun Butuh. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun