Mohon tunggu...
Lita Chan Lai
Lita Chan Lai Mohon Tunggu... Freelancer - Semangat Jiwa

---hanya perempuan biasa--- menyukai petualangan alam terbuka,traveling, aktif dikegiatan pecinta alam, senang bersosialisasi dan suka menyimpan buku dibawah bantal.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Cerita Belakang Layar Workshop JKN

23 Agustus 2014   02:36 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:48 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_354631" align="aligncenter" width="300" caption="Mba Tnati Amelia Sang Maha Guruku (dok.pribadi)"][/caption]

Pagi buta saya sudah bangun untuk mempersiapkan diri mengikuti kegiatan Workshop Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional selama 2 hari yaitu tanggal 13-14 Agustus 2014 yang pesertanya di khususkan bagi para Blogger dan Netizen dengan harapan peserta kali ini ikut membantu kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyebarkan informasi kepada masyarakat.

Untuk mengantisipasi agar dapat datang tepat pada jam yang telah ditentukan, saya berangkat pagi sekali. Namun yang namanya kota jakarta, berangkat pagi itu tidak juga bisa menghindarkan diri dari sebuah kemacetan. Mobil yang menumpuk di tiap ruas jalan, di tambah motor yang menyisip disela-sela ruang yang kecil membuat semakin ruwet pemandangan pagi ini. Beruntung saya mendapat tumpangan dari seorang teman yang baik hati. Sehingga tidak terlalu pusing untuk mencari-cari angkutan umum apa yang harus saya naiki.

Sampailah saya di hotel Harris sekitar wilayah tebet, namun dihalaman hotel dan di ruang lobby hotel tidak ada tanda-tanda kegiatan workshop ini berlangsung. Saya yang baru pertama kali menginjakkan kaki di hotel ini kebingungan mencari keterangan dan tanda yang barangkali saja ada sebagai petunjuk dimana ruang kegiatan tersebut berlangsung. Segera saya tanya satpam yang berdiri di depan pintu, dan akhirnya saya di arahkan ke tangga terdekat untuk naik ke lantai 2. Rupanya dilantai 2 sudah ada meja registrasi menyambut kedatangan saya. Disana sudah ada mas duddy dan bang tigor. Saya duduk berdekatan dengan mereka sambil berbincang basa basi yang kelihatannya memang sedikit basi juga sih...hihi (maaf mas duddy dan bang tigor)

Sapaan hangat hadir saat mas anjarisme datang menghampiri dan menyalami kami satu persatu sekaligus merupakan perkenalan pertama saya secara langsung dengannya. Beliau juga ternyata yang akan memandu acara hingga selesai. Acara di mulai dengan perkenalan dengan seluruh peserta yang hadir. Tawa dan canda menghiasi perkenalan yang sesungguhnya merupakan hal yang sangat penting bagi kita semua. Materi demi materi kita dapatkan dari bapak MK Zaman dan bapak Dwi Desiawan. Sebagai materi penutup hadir mba Ira Kusno dengan ilmunya mengenai Publik speaking. Sebuah materi penutup yang begitu mengesankan, sangat membantu kita semua dalam belajar bagaimana berbicara didepan umum dengan baik dan benar,karena kita tahu bahwa berbicara depan umum itu tidak semudah kita bicara person to person.

Acara berakhir pada pukul 22.00wib, sore jam 17.00wib peserta sudah diberikan kamar untuk beristirahat. Tiap-tiap kamar berisi 2 orang. Senang bisa sekamar dengan mba Tanti Amelia, meskipun awalnya agak ragu apakah dia bersedia sekamar dengan saya karena sebelumnya teman-teman yang lain sudah memilih teman pasangan untuk tidur bareng malam itu. (Hihi...meski bebas memilih, tetap harus dengan sesama jenis ya)...ops...bukan maksud melegalkan hubungan sesama jenis..tapi....???ah, pikir sendiri aja deh. Sebelum masuk kamar foto-foto dulu dong. Kegiatan sakral para blogger untuk bisa eksis dan narsis dimanapun berada. Makanya jangan heran meskipun sering ketemu, tapi setiap ada kegiatan apapun, foto-foto para blogger ini selalu up to date...hahaha, selebritis aja kalah.

Kembali ke teman kamar saya malam itu. Mba Tanti Merupakan teman yang baik bagi saya. Banyak hal yang saya dapatkan dari dia. Mulai dari ilmu menulis, cerita-cerita serunya dalam keseharian, bahkan dia sangat asyik buat dijadikan teman curhat. Selain orangnya sangat perhatian dan care, dia terbuka sekali untuk bisa berbagi ilmu dan masalah. Setiap hal yang dibicarakan selalu ada solusi yang dia berikan. Hal yang saya senangi adalah mba tanti tidak pelit ilmu, serta sering memberikan pujian-pujian yang tulus tanpa takut mengurangi apa yang dia miliki apalagi takut dikalahkan orang lain. Sikapnya yang seperti guru besar itu yang membuat aku sangat mengaguminya. (mba, aku ngefans lho sama dirimu....hihihi).

***

Antara kamar 602 dan 604

Sebelum masuk kamar beberapa peserta workshop JKN haha hihi huhu dulu di kolam renang, sambil tetap mengolah bakat eksis dan narsis yang tidak akan pernah hilang dalam setiap kesempatan. Diusir penjaga kolam renang?waduh...keterlaluan sekali gerombolan ini. (emang udah waktunya tutup sih J , secara udah jam 23.00wib). mungkin saja penjaga kolam renang takut ada yang sedang patah hati, lantas nyebur tanpa sepengetahuan dia dan tenggelam tanpa mengabari siapapun. (hiks..emang ada yang lagi galau ya? *sambil lirik fitri yang terus membidik kameranya)

#ceritanya mulai lebay nih....eng ing eng.

Saat istirahat sore, aku tidak mengambil kesempatan untuk mandi. Justru mak tanti yang mandi dan sudah wangi. Tapi tahukah anda dibalik cerita mandinya mba tanti?(hihihi....dasar mak icha dan mba nitnit sebagai ulah awal cerita ini). Mereka berdua menakut-nakuti dengan cerita yang aneh-aneh. Membuat kami berdua pergi mengungsi ke kamar 604. Alhasil kamar 602 kami terlantarkan begitu saja.

Aku dan mba tanti sama-sama penakluk hutan rimba. Tapi entah kenapa punya kemiripan rasa, bentuk dan cara dalam menghadapi hal seperti ini. Entahlah...buat kami berdua lebih baik menggotong-gotong selimut tebal dan 3 buah bantal yg ada di kamar 602, kemudian hijrah ke kamar 604. Tidur beramai-ramai itu sangat indah. Bahkan kami juga membujuk penghuni kamar 641 untuk ikut serta umpel-umpelan dikamar 604, meskipun akhirnya gagal.

Kamar 604 cukup luas, berbeda dengan kamar 602. Tapi kamar mandi 602 sangat luas bahkan bisa buat mandi 5 orang sekaligus, sehingga wajar saja kalo ruangan kamar sedikit agak sempit. Dengan luasnya kamar 604, membuat mba tanti dan mak fadlun memutuskan untuk tidur dilantai dengan beralaskan selimut tebal yang kami gotong dari kamar 602. Saya dan mba dwina tidur diatas ranjang.

Pagi harinya saya bangun dengan bermalas-malas ria. (maklum, ga bisa tidur tenang gara-gara ada yang ...hehehe *parno mungkin). pada saat mau mandi, barulah saya sadar bahwa saya punya kamar sendiri yang seharusnya dimanfaatkan seluruh fasilitasnya (haduh...kenapa juga baru sadar *teng tong).

Kembalilah kami kekamar 602 dengan menggotong seluruh perabotan yang kami bawa tadi malam. Tanpa menunggu waktu lama, kami memutuskan untuk segera mandi dan bersiap untuk mengikuti rangkaian acara JKN selanjutnya yaitu kunjungan ke 3 tempat, yaitu kantor BPJS, Puskesmas Cempaka Putih dan RS Persahabatan. Eitss..., sebelum ke mengikuti acara selanjutnya, pastikan dulu perut terisi dengan penuh. Jangan sampe dijalan perut berdemo ria.

[caption id="attachment_354630" align="aligncenter" width="300" caption="Saat sesi perkenalan diri yang di pandu oleh eyang Anjarisme"]

1408710448760763994
1408710448760763994
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun