Mohon tunggu...
Lisya Zuliasyari
Lisya Zuliasyari Mohon Tunggu... SEO Content Writer

Content storyteller with a focus on social and technology issues.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Contoh Penerapan Machine Learning di Keseharian: Dari Media Sosial hingga Smart Home

6 Oktober 2025   22:24 Diperbarui: 6 Oktober 2025   22:24 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah kamu sadar bahwa setiap kali membuka Instagram, Spotify, YouTube, atau bahkan saat berbelanja online, ada sebuah "otak pintar" yang diam-diam bekerja di balik layar? Itulah machine learning (ML). Bagi Gen Z, milenial, hingga profesional, teknologi ini sudah menjadi istilah yang familiar di dunia IT, dan benar-benar hadir memengaruhi rutinitas sehari-hari. Menurut laporan McKinsey (2025), lebih dari 70% interaksi digital modern sudah melibatkan algoritma ML, mulai dari rekomendasi konten hingga sistem keamanan. Nah, supaya kamu nggak makin ketinggalan update teknologi ini di kehidupan sehari-hari, simak pembahasannya sampai akhir yah!

1. Mengenal Machine Learning dalam Kehidupan Sehari-hari
Machine learning adalah cabang dari kecerdasan buatan (AI) yang membuat komputer "belajar" dari data untuk membuat prediksi atau keputusan tanpa harus diprogram secara eksplisit. Dalam kehidupan sehari-hari, penerapannya tidak hanya ada di laboratorium atau perusahaan raksasa teknologi. Contohnya sederhana: Netflix merekomendasikan film sesuai selera, e-wallet mendeteksi transaksi mencurigakan, hingga kamera smartphone yang bisa otomatis mengenali wajah.

Menurut Mitchell (1997), ML adalah kemampuan sistem komputer untuk meningkatkan performa dari pengalaman sebelumnya. Kini, definisi itu semakin relevan karena ML makin mudah diakses dan digunakan di berbagai bidang kehidupan sehari-hari.

2. Mengapa Machine Learning Penting dalam Kehidupan Modern?
Di era digital, manusia setiap hari menghasilkan lebih dari 328,77 juta terabyte data (Statista, 2025). Tanpa machine learning, data ini hanya akan menumpuk tanpa makna. ML membantu kita mengurai, menganalisis, lalu memberikan insight praktis. Misalnya, aplikasi kesehatan yang memantau pola tidur bisa memberi saran personal untuk kualitas hidup yang lebih baik.

Bagi dunia kerja, penerapan ML menjadi nilai tambah. Sebuah laporan World Economic Forum (2024) menyebutkan bahwa 60% pekerjaan modern kini membutuhkan interaksi dengan sistem berbasis ML, baik secara langsung maupun tidak. Artinya, memahami penerapannya bisa membantu pelajar, mahasiswa, hingga job seeker lebih siap menghadapi kompetisi profesional.

Baca juga: Mengenal NLP, Salah Satu Produk Machine Learning

3. Contoh Penerapan Machine Learning dalam Kehidupan Sehari-hari

Nah, kamu pasti penasaran kan? Selain untuk media sosial, apa saja sih penerapan machine learning dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini beberapa contoh yang paling dekat dengan kamu dan mungkin tidak disadari.

a. Rekomendasi Musik dan Film
Spotify dan Netflix menggunakan algoritma ML untuk mempelajari pola mendengarkan atau menonton. Mereka menganalisis genre, artis, hingga durasi interaksi pengguna, lalu merekomendasikan konten yang relevan. Menurut laporan dari Harvard Business Review (2023), lebih dari 80% konten yang diputar pengguna Netflix berasal dari rekomendasi algoritma.

b. Smart Home dan Virtual Assistant
Google Home, Alexa, dan Siri belajar dari kebiasaan penggunanya. Dari menyalakan lampu otomatis saat malam hingga memberikan pengingat rapat berdasarkan email masuk. Teknologi ini membuat aktivitas harian lebih efisien sekaligus personal.

c. Belanja Online dan E-commerce
Marketplace seperti Tokopedia atau Amazon menggunakan ML untuk personalisasi katalog. Selain itu, ML juga mendeteksi penipuan dengan memantau pola transaksi. Menurut laporan dari KPMG (2024), sistem ML berhasil menurunkan kasus fraud hingga 40% di sektor e-commerce.

d. Transportasi dan Navigasi
Aplikasi seperti Gojek, Grab, atau Google Maps memanfaatkan ML untuk memprediksi kemacetan, menentukan rute tercepat, bahkan memperkirakan tarif perjalanan. Hal ini bukan hanya memudahkan pengguna, tapi juga mengurangi konsumsi energi dengan menghindari jalan macet.

e. Kesehatan dan Lifestyle
Smartwatch yang memantau detak jantung, aplikasi diet yang menyesuaikan rekomendasi makanan, hingga sistem diagnosis awal berbasis ML di rumah sakit. Menurut WHO (2025), penggunaan ML dalam deteksi dini penyakit kronis telah membantu meningkatkan peluang penyembuhan pasien hingga 30%.


4. Bagaimana Machine Learning Bekerja di Balik Layar?
Meski terlihat "ajaib", sebenarnya ML bekerja dengan konsep sederhana: data, algoritma, dan pembelajaran berulang. Pertama, sistem mengumpulkan data (misalnya, riwayat menonton film). Kedua, algoritma menganalisis pola dalam data. Ketiga, sistem memperbarui model prediksi seiring bertambahnya data baru. Dengan begitu, rekomendasi dari YouTube atau prediksi cuaca di aplikasi ponsel bisa semakin akurat dari waktu ke waktu.

Menurut Goodfellow et al. (2016), keberhasilan ML sangat bergantung pada kualitas data dan algoritma yang digunakan. Maka dari itu, meski terlihat simpel di permukaan, ada kerja komputasi besar di balik layar.

Baca juga: Bootcamp Machine Learning & AI for Beginner

5. Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penerapan ML
Seiring manfaatnya, ML juga menimbulkan tantangan. Pertama, isu privasi data. Aplikasi berbasis ML mengumpulkan informasi sensitif pengguna yang rawan disalahgunakan. Kedua, bias algoritma. Jika data yang dipakai tidak beragam, hasilnya bisa diskriminatif. Laporan dari MIT Technology Review (2024) menekankan pentingnya fairness dalam model ML agar teknologi ini bisa benar-benar inklusif dan bermanfaat bagi semua kalangan.

Nah, jadi gimana? Kamu tertarik untuk mempelajari machine learning secara lebih dalam, serta menerapkannya untuk upgrade karir kamu? Yuk, segera Sign Up ke DQLab! Disini kamu bisa banget belajar dengan modul berkualitas dan tools sesuai kebutuhan industri dari dasar hingga advanced meskipun kamu nggak punya background IT, lho. Dilengkapi studi kasus yang membantu para pemula belajar memecahkan masalah secara langsung dari berbagai industri. 

Tidak cuma itu, DQLab juga sudah menerapkan metode pembelajaran HERO (Hands-On, Experiential Learning & Outcome-based) yang dirancang ramah untuk pemula, dan telah terbukti mencetak Alumni Sukses. Jadi, mau tunggu apa lagi? Yuk, segera persiapkan diri dengan modul premium atau kamu juga bisa mengikuti Bootcamp Machine Learning and AI for Beginner sekarang juga!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun