        Kurikulum merdeka merupakan sebuah terobosan terbaru yang diupayakan oleh Kemendikbud dalam rangka meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu permasalahan penting yang menjadi sorotan dalam implementasi kurikulum merdeka khususnya bagi para guru MGMP IPS MTs di Kabupaten Malang adalah rendahnya tingkat literasi dan numerasi. Hal ini tentunya akan berdampak pada tingkat kemampuan untuk memahami serta menganalisis sebuah informasi secara kritis, sehingga tidak mampu mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dengan optimal baik secara lisan maupun tulisan.
        Rendahnya kemampuan literasi dan numerasi juga akan berdampak pada life skill yang dimiliki oleh seseorang. Life skill ini biasanya akan dihubungkan dengan kemampuan seseorang dalam mendapatkan pekerjaan, mencapai kesejahteraan hidup, dan tingkat kesenjangan kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah melalui Kemendikbud melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan life skill masyarakat salah satunya dengan melakukan perubahan sistem asesmen pendidikan yang semula menggunakan sistem Ujian Nasional (UN), saat ini diubah menjadi sistem Asesmen Nasional (AN).
        Sistem ini terdiri dari tiga aspek, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum(AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar. Namun permasalahan di lapangan khususnya pada guru MGMP IPS MTs Kabupaten Malang yaitu banyak diantara guru yang belum memahami secara komprehensif terkait AKM literasi numerasi karena ini merupakan hal yang baru.Â
Selain itu, pelatihan yang selama ini diikuti oleh para guru kebanyakan dilakukan secara virtual dan bersifat general. Sehingga ilmu yang didapatkan belum bisa diaplikasikan secara konkret bagi peserta didik di sekolah masing-masing. Oleh karena itu, tim Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Malang memberikan solusi berupa pelatihan pengembangan asesmen literasi dan numerasi berbasis Articulate Storyline bagi guru MGMP IPS MTs Kabupaten Malang untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka yang dapat diikuti secara langsung (tatap muka).
        Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 hari yaitu tanggal 25,26,27 Mei dan 29 Mei 2023 bertempat di Aula MTs Negeri 1 Malang (Gondanglegi). Kegiatan diisi oleh Nurul Ratnawati, M.Pd, Neni Wahyuningtyas, M.Pd, dan Erlifiana, M.Pd. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Kemenag Kabupaten Malang yakni Drs. Sahid, M.M, dengan peserta kegiatan yang merupakan seluruh guru IPS MTs Kabupaten Malang yang terdiri dari 52 orang.
        Materi kegiatan hari pertama yakni memberikan pengetahuan terkait Asesmen Literasi Numerasi dan AKM dan Praktik Penyusunan Soal AKM. Hari kedua dengan materi Pemanfaatan Platform Articulate Stroryline dalam Pengemasan AKM dan Praktik Memasukkan Soal AKM dalam Platform Articulate Storyline. Hari ketiga dengan materi berupa Penyelesaian Tugas Penyusunan Soal AKM dalam Platform Articulate Stroryline, serta hari keempat dengan materi Presentasi Hasil, Review, dan Refleksi Kegiatan Penyusunan Soal AKM berbasis Articulate Storyline oleh para guru yang menjadi peserta pada kegiatan ini.
Setelah para guru yang mengikuti kegiatan ini berhasil mengembangkan AKM berbantuan media Articulate Storyline, mereka dapat melaksanakan uji coba produk kepada para peserta didik di sekolah masing-masing secara terbatas. Jika hasil yang didapatkan baik, produk pengembangan ini dapat didesiminasikan lebih luas untuk mendukung impelentasi Kurikulum Merdeka dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia (Lisya/Nurul).
