Bunga mekar diatas panasnya gurun pasir. Itulah kisah yang tergambar dalam film Desert Flower, sebuah biografi film tahun 2009 karya sutradara Sherry Hormann berdasarkan kisah nyata model kelahiran Somalia "Waris Dirie". Aktri Liya Kebede dipercaya untuk menjadi tokoh utama sebagai Waris Dirie dan Sally Hawkins mendapatkan peran sebagai sahabat Waris yakni Marylin.
Sebelum kita berlanjut, perlu ditekankan bahwa film ini terlepas dari aturan agama apapun melainkan suatu adat dan tradisi pada wilayah tertentu. Berikut sinopsis film yang memperlihatkan ketimpangan gender dan kesehatan reproduksi pada perempuan di wilayah Somalia.
Adegan diawali dengan aktivitas sebuah keluarga di Somalia tempat dimana Waris tinggal. Waris kecil dan adiknya nampak sedang bermain dan dipanggil oleh ibunya untuk makan sepotong roti. Adegan berganti Waris dewasa sedang menelusuri kota London mengenakan penampilan yang berbeda dengan sekitarnya yakni khas perempuan Somalia menggunakan penutup kepala dan berpakaian panjang. Waris kurang lancar berbahasa inggris dan mendekati seorang wanita asli London yakni Marylin. Waris mengikuti Marylin kemanapun dia pergi bahkan sampai di bus umum. Mereka akhirnya berkenalan di jalan dan tanpa di duga Marylin yang baik hati mencarikan Waris sebuah pekerjaan karena rasa simpatinya. Marylin juga memperbolehkan Waris untuk tinggal bersama di sebuah apartemen dan meminta Waris untuk lebih giat dalam meningkatkan kemampuan bahasa inggrisnya.
Waris akhirnya mendapatkan pekerjaan sebagai pegawai kebersihan di sebuah kafe. Ketika Waris sedang melakukan pekerjaannya diam-diam dia diperhatikan oleh seorang fotografer kenamaan di London yakni Terry Donalson yang terpesona dengan kecantikan wajah Waris. Terry mengetahui Waris kurang mahir dalam berbahasa inggris dan memberikan kartu nama, berharap Waris segera  menghubunginya.
Set bepindah ketika Waris kaget bertemu Marylin yang sedang melakuan hubungan badan dengan pacarnya. Waris mengatakan bahwa perempuan yang telah disunat adalah sebaik-baik perempuan. Wanita harus disunat terlebih dahulu sebelum menikah dan hanya perempuan yang sudah menikah yang dapat melakukan hubungan seksual. Marylin terkejut dan bingung mendengar pernyataan Waris dan meminta Waris untuk memperjelas tentang apa yang dia katakan.
Waris bertanya kepada Marylin terkait dengan pemotongan alat kelamin milik Marylin. Rasa bingung Marylin bertambah dan meminta Waris untuk menunjukkannya. Waris membuka roknya dan menunjukkan kepada Marylin terkait dengan apa yang dialami oleh perempuan Somalia yakni adanya tradisi sunat bagi perempuan. Marylin terkejut karena mendapati bagian dari klitoris dan labia yang terpotong. Waris mengira bahwa semua wanita mengalami hal yang sama seperti yang dia alami saat usianya genap tiga tahun. Marylin turut bersedih dengan apa yang dialmi oleh Waris dan menyarankan Waris untuk segera melakukan operasi.
Keesokan harinya, Terry kembali menemui Waris di tempat kerjanya untuk menawarkan pekerjaan sebagai model. Waris hanya terdiam. Set berganti ketika Waris sedang duduk bersantai dengan Marylin dia menunjukkan kartu nama Terry. Marylin terkejut karena dia mengetahui bahwa Terry merupakan fotografer terkenal yang ada di London. Merylin memberikan saran kepada Waris untuk menerima pekerjaan tersebut, tiba-tiba Waris mengeluh sakit dan segera Marylin membawa Waris menuju pusat kesehatan terdekat.
Dokter menganjurkan kepada Waris untuk melakukan operasi kelamin akibat dari pemotongan klitoris dan labia, namun karena Waris amat ketakutan dan kemampuan bahasa inggrisnya kurang lancar dokter memanggil perawat yang berasal dari wilayah yang sama dengan Waris untuk mempermudah komunikasi. Ketika dokter mengarahkan kepada perawat laki-laki tersebut agar Waris tenang dan percaya bahwa operasi akan berjalan dengan lancar, perawat tersebut menerjemahkan dengan kata-kata lain yang membuat Waris meneteskan air mata. Perawat mengatakan bahwa jika Waris tetap bersikeras untuk melakukan operasi kelamin maka Waris seperti mengkhianati kedua orang tua, negara dan tradisinya. Mendengarkan hal tersebut Waris segera meninggalkan tempat tersebut.
Saat sedang berjalan, Waris melihat perempuan bercadar yang mengingatkan tentang tempatnya berasal. Waris teringat ketika dia remaja, ayahnya menjodohkan dirinya sebagai istri ke empat dengan seorang pria tua menggunakan maskawin 5 ekor unta. Waris sedih dan berniat ingin melarikan diri. Sebelum fajar tiba Waris remaja berlari melewati panas dan tandusnya gurun pasir untuk pergi ke rumah neneknya. Sesampainya di rumah neneknya, nenek menyuruh Waris segera berangkat ke London untuk bekerja dengan saudaranya yang menjadi duta besar di London.
Selang beberapa waktu, karena kerusuhan yang terjadi di Somalia menyebabkan saudaranya harus kembali, Waris melarikan diri lagi untuk kedua kalinya. Saat itu, dia teringat oleh kata-kata neneknya bahwa "kamu bisa bertahan hidup merupakan suatu keajaiban, ini adalah keinginan Tuhan untukmu. Penderitaan itu pasti untuk sesuatu yang sepadan". Setelah mengingat kata-kata dari neneknya Waris berubah pikiran dan kembali ke tempat praktik dokter untuk menjalani sebuah operasi yang akan mengubah hidupnya. Operasi berhasil dengan lancar.
Waris mendengarkan saran dari Marylin untuk menerima pekerjaan dari Terry. Waris menemui Terry dan segera melakukan sesi pemotretan. Tak butuh waktu lama, banyak agensi yang tertarik dengan kecantikan alami dari Waris. Waris berlatih dengan keras untuk menjadi model didampingi oleh sahabatnya Marylin. Masalah muncul ketika Waris mendapat tawaran sebagai model yang mengharuskannya pergi ke luar London. Waris tidak dapat pergi karena bermasalah dengan legalitas. Waris teringat ketika dirinya bekerja dengan saudaranya dia tidak memiliki paspor. Beruntungnya ibu pemiliki kafe memberikan solusi dan membantu legalitas Waris. Waris akhirnya menjadi model terkenal dunia era tahun 90-an.
Di puncak karirnya, dalam sebuah wawancara Waris menceritakan bahwa dirinya dahulu pernah mengalami sunat perempuan yang menjadi tradisi wilayah Somalia. Beruntungnya dirinya merupakan salah satu balita yang selamat dalam praktik sunat tersebut. Waris mengatakan bahwa titik yang merubah hidupnya yakni ketika dia menjalani sunat pada usia tiga tahun. Pisau berkarat yang digunakan oleh seseorang yang bukan tenaga kesehatan telah merampas hak kesehatan Waris dan seluruh perempuan Somalia beserta dengan kepercayaan dan harga diri. Saat ini Waris turut serta menyuarakan perang melawan mutilasi alat kelamin wanita. Waris juga dipercaya PBB untuk menjadi duta melawan mutilasi alat kelamin wanita.
Perlu diketahui WHO mengungkapkan lebih dari 3 juta anak perempuan diperkirakan berisiko perdarahan, masalah buang air kecil, kista, infeksi, serta komplikasi saat melahirkan dan resiko kematian bayi baru lahir akibat dari mutilasi alat kelamin wanita. Mutilasi alat kelamin sampai saat ini masih menjadi perhatian secara global dan WHO sangat menentang adanya praktik tersebut.
