Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Apa Kabar Balita-balita Indonesia Hari Ini?

8 April 2015   20:58 Diperbarui: 12 Agustus 2020   09:35 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao


Anak-anak merupakan investasi masa depan bagi sebuah negara.  Sebagai generasi penerus bangsa selanjutnya, tentu perlu adanya calon yang berkualitas. Disini peran seorang Ibu adalah kunci penting dari lahirnya anak-anak yang sehat. Karena status gizi ibu yang baik, akan menciptakan anak-anak yang baik dan sehat pula.

Adalah The Barker Theory atau lebih dikenal sebagai  Fetal Origins Hypothesis menyatakan bahwa kurang gizi / malnutrisi yang terjadi saat berada dijanin dapat berakibat rentannya balita terhadap penyakit degenratif saat dewasa nanti. Seribu  hari pertama kehidupan memegang peran penting kualitas hidup seseorang di masa depan. Jadi, apa yang dialami janin dikandungan akan berdampak pula pada kehidupan saat dewasa nanti. Inilah yang menyebabkan pentingnya peran ibu .

Mungkin tidak banyak yang tahu, sebenarnya tanggal 8 April  oleh Kementerian Kesehatan diperingati sebagai Hari Anak-anak Balita. Pertanyaannya, apakah Indonesia sebagai negara yang penduduknya masuk  ke dalam 5 besar terbanyak di Dunia sudah memiliki calon-calon generasi muda yang berkualitas?

Dalam Riskesdas 2013 telah dihasilkan peta masalah kesehatan dari bayi lahir sampai dewasa.  Menurut data dan fakta dilapangan, inilah kabar dari anak balita Indonesia yaitu :

Gizi Kurang

Prevalensi gizi kurang pada balita (BB/U <-2SD) memberikan gambaran fluktuatif dari tahun 2007 sebesar 18,4 persen menurun menjadi 17,9 persen di 2010 dan kemudian meningkat kembali di tahun 2013 sebesar 19,6 persen. Dua provinsi yang prevalensinya sangat tinggi (>30%) adalah NTT diikuti Papua Barat, dan dua provinsi yang prevalensi ,15 persen adalah Bali dan DKI Jakarta.

 Stunting/Pendek

Masalah stunting/pendek pada balita di Indonesia masih cukup serius, angka nasionalnya adalah 37,2 persen. Prevalensi terendah di Kep. Riau , DIY , DKI Jakarta dan Kalimantan tmur (<30%) sampai yang tertinggi (50%) di NTT.

Belum Meratanya Pemantauan Pertumbuhan Balita

Tidak berubahnya prevalensi dapat terjadi karena belum meratanya pemantauan pertumbuhan dan terlihat kecenderungan proporsi balita yang tidak pernah ditimbang enam bulan terakhir meningkat 8,8 persen selama 6 tahun. 

Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun