Tujuh belas oktober dua ribu dua puluh satu yang tidak akan dilupakan.
Berbicara soal pertandingan bulu tangkis, kehadiran penonton Indonesia tentu tidak dapat dipisahkan. Maniak! BL, istilahnya atau Badminton Loves. Begitupun drama Korea, tidak sedikit penonton dari Indonesia yang mengikutinya dan salah satu yang sedang banyak dibicarakan adalah Hometown Cha-cha-cha. Kamu tim yang menonton salah satu atau keduanya?
Drama Menonton Final, Malah Mati Listrik!
Jalan Indonesia mendapatkan piala sangatlah mulus, namun tidak dengan saya yang menontonnya.
Cabang olahraga bulu tangkis memang selalu dinantikan karena sudah banyak catatan terbaik yang pernah ditorehkan atlet-atlet Indonesia. Ya, meski tidak melulu menang, seperti halnya perebutan piala semalam yang harus kita tunggu kedatangannya selama 19 tahun. Thomas Cup!
Setelah bertemu Algeria, Thailand, Chinese Taipe, Malaysia, Denmark, dan diakhiri manis dengan bertemu China, piala itu kembali lagi ke tanah air tercinta. Meski ada kenyataan yang harus diterima dengan legawa yaitu bendera merah putih yang berganti dengan bendera PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia). Hiks.
Kenyataan lain yang tidak akan saya lupakan adalah kejadian mati listrik yang datang tepat saat final dimulai. Waktu yang sudah dinantikan, pukul 6 sore, yang saya bayangkan akan diisi dengan kehebohan di kamar kos sambil ditemani kentang goreng nyatanya tidak terjadi.
Semua menjadi gelap dan sepi.
Beruntung, di awal pertandingan saya masih bisa menyimak Ginting bermain. Namun, di partai kedua saya tidak bisa memantaunya sama sekali. HAHA. Jaringan sudah tidak stabil bahkan live score dari kakak dan teman via whatsapp juga telat datang.
Yang bisa saya lakukan adalah menggerutu sendiri di bawah temaram lampu darurat selama hampir 3 jam.
Baru masuk di partai 3, ketika Jojo bermain, Alhamdulillah listrik menyala. Sempat membuat jantung tidak aman, akhirnya dek Jojo bisa membalas dengan kemenangan yang dinantikan selama hampir dua dasawarsa.
Luar biasa perjuangan atlet-atlet semuanya!
Habis Thomas Cup, Terbitlah Drama Hometown Cha-cha-cha
Ternyata sama-sama, "Happy Ending!"
Semalam juga menjadi akhir dari drama korea yang sedang saya ikuti. Hometown Cha-cha-cha. Drama yang akhirnya saya putuskan untuk menontonnya sampai akhir karena sepertinya boleh juga.
Apalagi drama yang tayang tiap akhir pekan itu selalu berhasil menjadi trending di twitter setiap penayangan episode terbarunya. Tidak hanya di media sosial, di dunia nyata pun telihat antusiasnya ketika saya menyinggung drama ini.
Dari segi cerita memang klise. Sama dengan alur cerita yang sudah-sudah. Berawal dari pertemuan dua insan yang nampak sulit untuk disatukan karena banyak perbedaaan, namun lama-lama disatukan perasaan cinta. EHEM.
Bercerita tentang seorang dokter gigi, Yoon Hye Jin (pemain Shin Min Ah) yang memutuskan untuk membuka klinik di desa Gongjin, desa yang berada di tepi pantai yang indah. Di desa itulah, Ia kemudian bertemu dengan Hong Du sik (pemain Kim Seon Ho), seorang pekerja serabutan yang juga mendapatkan julukan Hong Bangjang. Pertemuan yang sebenarnya bukan pertama kali untuk mereka. Lalu sudah ke berapa? Tonton saja dramanya.
Dari alur cerita terkesan terlalu banyak kejadian yang berhubungan di drama Korea ini, namun dari segi penonton seperti saya, setidaknya semuanya berada di jalur yang masuk akal.
Setiap tokoh yang terlibat memiliki karakter dengan kisah-kisah yang menyertai mereka masing-masing. Ya, sepanjang 16 episode kita akan melihat bagaimana tokoh-tokoh tersebut menghadapi masalah dengan sudut pandang mereka. Yang pada akhirnya, semua tokoh bisa menemukan bahagianya. Eh, spoiler.
***
Aihhh...
Senangnya melihat kemenangan Indonesia di Piala Thomas sama senangnya melihat warga Gongjin di akhir drama Hometown Cha-cha-cha. Sedih harus berakhir, tapi senang karena ujungnya sesuai keinginan.
Dan seperti biasa, setelah menonton sesuatu yang bagus lalu harus berakhir rasanya seperti ada kehampaan yang menyergap. Ah, iya. Denmark Open sudah dimulai besok! Soal drama korea selanjutnya? Hmm, mari ikuti saja yang banyak dibicarakan nanti. HAHA.
Salam,
Listhia H. Rahman
