Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Tak Terlupakan: Nebeng Truk!

7 Juni 2021   22:00 Diperbarui: 7 Juni 2021   22:11 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi | yukpiknik.com

Sempat menghubungi keluarga untuk berbagi kebingungan, akhirnya kakak mencoba mencari tahu informasi mengenai bantuan. Saya sendiri tidak tinggal diam dan berpikir mencari tebengan di jalan tol. Caranya?

Praktik Hitchhiking

Sebenarnya tidak diperbolehkan di jalan tol untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.

Karena kakak belum mendapatkan informasi terkait bantuan dari Jasa Marga, akhirnya saya mencoba untuk memberi kode dengan jempol yang teracung (thumbing) kepada kendaraan yang melintas.  kalau bahasa gaulnya, hitchhiking.

Saya tidak berharap pada kendaraan pribadi, karena lajunya cukup kencang dan lebih banyak di sisi kanan. Saya berharap pada kendaraan truk.

Ya walau beberapa truk yang sudah pelan tidak bisa berhenti. Hanya memberi klakson sih. Hehe.

Dari sudut pandang kendaraan yang melintas tadi mungkin jadi timbul tanya. Seperti: kenapa ada seorang perempuan di tengah jalan tol, apakah karena putus cinta? Eh

Truk pertama yang berhenti tidak bisa naiki karena berbeda arah. Baru truk  yang kedua, yang juga benar-benar berhenti, mau menolong saya untuk sampai keluar pintu gerbang tol.

Oya, ternyata truk yang saya tumpangi ingin beristirahat sebentar bersama teman-teman truk yang lain. Jadilah saya ikut beristirahat sambil sedikit berbincang kenapa saya bisa berada di tengah jalan tol.

Saya baru tahu dari mereka bahwa sebenarnya di tempat saya diturunkan ada jalan menuju lokasi yang saya ingin tuju. Akan tetapi memang akan membingungkan apalagi bila baru pertama seperti saya. Maklum.

Setelah cukup beristirahat di bahu jalan tol, saya pun meneruskan perjalanan yang tersisa cuma ratusan meter itu. Ratusan meter tapi harys diakui akan mengerikan jika jalan kaki karena kendaraan yang melaju rata-rata kencang sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun