Kalau kolektor perangko disebut dengan filatelis, kolektor ini disebut apa?
Sampai hari ini saya masih bertanya-tanya karena belum menemukan. Atau memang belum akan menemukan karena kolektor yang satu ini sangatlah jarang. Setahu saya, nama-nama yang pernah muncul terkait kolektor barang ini juga bisa dihitung jari. Pengoleksi botol kecap.
Eits, di sini bukan kecap sembarang kecap, melainkan si kecap manis yang menjadi khas Indonesia. Oya, hobi kok koleksi botol kecap, ya?
Sebagai Pencinta Kecap
Suatu hari seseorang pernah mengirimkan saya video tentang pengumpul botol kecap yang ternyata adalah seorang yang terkenal dengan jargon "maknyus"nya. Benar, beliau adalah almarhum Bondan Winarno. (video di sini)
Mengetahui hal tersebut, saya sebagai salah satu pencinta kecap jadi benar-benar merasa sangat minim tentang dunia perkecapan. Jujur saya kaget sewaktu saya tahu bahwa almarhum Pak Bondan juga pernah menuliskan sebuah buku berjudul "Kecap Manis: Indonesia's National Condiment".
Akan tetapi ada pula senangnya karena soal kecap ternyata sampai ada buku ekslusif. Ya, meski saya juga belum pernah memegang bukunya apalagi membacanya, sih. hehe.
Saya tetap bangga, hidup kecap!
Para Kolektor Botol Kecap
Ternyata dalam dunia kecap ada juga yang semencintai itu dan saya belum ada apa-apanya.
Selain almarhum Pak Bondan, ada nama lain yang saya tahu ketika mencari jejak soal botol kecap. Ada Lutfi Ubaidillah, Chef Alifatqul Maulana, dan Andrew Mulianto. Mereka adalah golongan orang-orang yang ibarat tidak bisa hidup tanpa kecap. Saya juga baru tahu setelah membaca dari berita. Wow!
Saya bisa menebak apakah kecap itu dari Jawa Tengah, Jawa Timur-an, kecap dari luar Jawa atau kecap daerah pesisir"-Lutfi Ubaidillah, penggemar dan kolektor kecap dikutip dari detik.com
Terlepas dari itu membaca berita tentang kolektor kecap membuat saya merasa ada kesamaan. Lama tinggal di Jawa Tengah membuat saya begitu akrab dengan makanan dengan rasa cenderung manis. Manis karena kecap. Bahkan hal ini juga sudah diakui oleh banyak teman terdekat saya. Rata-rata mereka sudah hafal bahwa saya selalu memiliki stok kecap sendiri.
Di perantauan yang hari ini jaraknya beratus-ratus kilometer pun saya masih membawa kecap kebanggaan saya. Kecap asli Temanggung yang dikenal sebagai kecap cangak. Kecap dengan dominan rasa manis.
Bagi mereka yang tidak terbiasa dengan rasa kecap ini pasti akan mengomentari tingkat manisnya. Pun menurut lidah saya sendiri, saya akui sih bahwa kecap produk lokal khas daerah saya tinggal memang manisnya tidak biasa.
Walau saya tidak seperti mereka -yang mencintai kecap sampai mengumpulkan botolnya-, tapi kalau disuruh membedakan rasa kecap produk A, B, dan C yang dikenal di pasaran sepertinya saya tidak kalah jago. Sudah agak terlatih. Kepekaan rasa kecap ini membantu saya untuk tidak sembarangan mencampur makanan dengan kecap yang tidak sesuai lidah.
Namun tidak dipungkiri, pernah terbersit ketika melihat video almarhum Pak Bondan Winarno dengan koleksi botol kecap ingin rasanya mengumpulkan juga. Sepertinya akan seru apalagi dengan punya alasan mengunjungi pelbagai daerah di Indonesia gara-gara berburu kecap.
Perburuan Botol Kecap Nusantara, begitu mungkin judul yang akan saya pakai ketika rencana itu benar-benar terjadi bukan hanya diangan.
Kira-kira koleksi barang apa yang juga tidak kalah menarik selain botol kecap? Aha, koleksi tangkapan layar si dia saat memberikan harapan palsu, yhaa~` Itu sih bukan barang, tapi menuh-menuhin memori. #eh
Salam,
Listhia H. Rahman