Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kembali Bertemu Ramadan di Tengah Pandemi

14 April 2021   22:02 Diperbarui: 14 April 2021   22:08 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi | elfaqih.or.id

Ramadan tiba, Ramadan tiba~

Umat muslim mana yang tidak bahagia menyambut bulan yang  hari-harinya penuh keberkahan, yang tidurnya saja bernilai ibadah, yang penuh dengan pahala-pahala. Bulan Ramadan sudah datang lagi.

Ya, sepertinya baru kemarin juga saya mengisi kegiatan di bulan Ramadan dengan mengikuti maraton menulis di Kompasiana. Sekarang tahu-tahu sudah terlibat lagi. Sudah menyiapkan diri untuk ditempa tema-tema baru lagi setiap hari. Smoga saja bertahan sampai akhir, seperti yang sudah-sudah. Ehem.

Apa kabar dengan Ramadanmu?

Ramadan Kemarin dan Ramadan Sekarang

Ramadan kemarin, yang ternyata sudah tahun lalu, adalah Ramadan yang menuntut kita untuk melakukan dengan cara-cara berbeda. Gara-gara virus korona yang menggegerkan penjuru dunia, yang sampai sekarang masih ada di sekitar kita. Ramadan yang harus kita hadapi di tengah pandemi dan juga sekarang di tahun kedua.

Ramadan tahun ini rupanya virus korona belum juga pergi, masih ada bahkan makin dekat dengan kita. Namun, sekarang kita setidaknya sudah lebih tahu cara menghadapinya. Adanya upaya pemerintah dengan melakukan pengendalian melalui vaksinasi adalah kabar baik. Walau bukan berarti kita yang sudah divaksin jadi benar-benar kebal virusnya, setidaknya kita sudah berupaya.

Karena pandemi ini bukan hanya menjadi urusan kita sendiri-sendiri, tapi lebih luas adalah seluruh penjuru dunia ini. Dalam menghadapi Ramadan di situasi pandemi, dunia pun turut turun tangan. Melalui Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, masyarakat dunia terkhusus bagi umat muslim diberikan panduan untuk melewati Ramadan dengan aman.

Panduan itu berjudul "Safe Ramadan practices in the context of the COVID-19" yang sudah bisa diakses sejak 7 April lalu. Panduan yang merupakan update-an dari panduan tahun lalu. Sudah tahu atau baru tahu?

Kita yang Sama-sama Belajar dari Tahun Lalu

Bukan berarti tidak takut lagi, tapi dari Ramadan tahun ini kita sudah banyak belajar dari tahun lalu. Belajar menghadapi korona dengan cara mengadaptasi kebiasaan normal baru. Ya, mau tidak mau memang beradaptasi harus kita lakukan. Walau jadi berbeda, walau jadi tidak seperti biasanya, walau banyak yang harus dibiasakan dari awal.

Alhamdulillah, di Ramadan kali ini masjid-masjid sudah dibuka untuk melakukan ibadah bersama. Namun, memang dengan protokol kesehatan yang harus kita jalani dan sama-sama sadari.

Seperti di masjid Istiqlal yang di hari pengumuman puasa pertama sudah memberitahu tentang pembukaan masjid untuk salat tarawih bagi 2000 jamaah. Angka yang kelihatan besar padahal kecil kalau dibandingkan daya tampungnya. Akan tetapi tetap perlu disyukuri bukan?

Ah, iya. Sampai di hari kedua Ramadan saya sendiri masih melakukan tarawih di rumah. Itu juga Alhamdulillah.

Bulan Ramadan yang identik dengan kumpul bersama seperti buka bersama pun kini masih tidak sebebas tanpa korona. Panduan WHO juga menyinggungnya, bahwa pertemuan massal untuk saat ini memang sebaiknya dilakukan virtual dan media sosial yang bisa menjadi salah satu media perantaranya. 

Ah iya. Bukankah bukber suka jadi perbincangan yang seru di awal tapi satu-satu kemudian hilang bak sudah lupa ingatan sampai tau-tau lebaran?

Tarawih di masjid atau di rumah, silakan. Bukber langsung atau virtual, silakan. Yang penting munculkan kesadaran bahwa saat ini kita sedang sama-sama menjaga satu sama lain. Menjaga diri kita sehat sama dengan menjaga kesehatan orang lain.

Mudah-mudahan, Ramadan tahun ini bisa kita lewati dengan lebih baik karena kita belajar dari Ramadan tahun lalu.

Baru dua hari puasa, masih semangat dong? Selamat berpuasa~ Karena kabar baiknya yang tidak boleh dilupakan adalah tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa puasa bisa meningkat risiko infeksi COVID-19, lho.

Mari berdoa bersama agar pandemi segera berlalu. Aamiin

Salam,

Listhia H. Rahman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun