Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Nulis di Kompasiana, Eh Masuk Kompas TV!"

25 Maret 2021   20:58 Diperbarui: 25 Maret 2021   21:27 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

18 Maret 2021 menjadi tanggal yang tidak akan saya lupakan.

Sudah seminggu berlalu dan saya baru sempat mengabadikan salah satu momen dalam hidup saya --yang tidak akan saya lupa-- ke dalam tulisan. Bertunangan? Bukan. Menikah? Apalagi. Ulang tahun? Nanti di tanggal 27, catat, yah. Eh, malah kode.

Sekalian. HAHA.

Momen itu adalah melihat diri saya ada di layar televisi. Hal yang sebelumnya hanya sebatas pertanyaan yang datang ketika saya melamun, "kira-kira kalau masuk TV, gara-gara apa?"  

Ternyata gara-gara Kompasiana.

Kompasiana dan Lampu Ajaib Aladdin


Kalau di dalam cerita kita mengenal lampu ajaib milik Aladdin yang bisa mengabulkan tiga permintaan, di dunia nyata ternyata lampu itu tidak berwujud lampu tapi bernama Kompasiana.

Kok bisa gitu? Karena sama-sama ajaib, bahkan bisa dibilang lebih hebat karena bisa mewujudkan yang tidak pernah kamu minta. Jumlahnya pun bisa lebih dari tiga.  Saya contohnya. Sudah banyak yang saya wujudkan gara-gara Kompasiana. Lebih tepatnya diwujudkan.

Tahun ini sudah jalan tujuh tahun saya tumbuh dan berkembang di Kompasiana. Selama itu juga tidak habis-habisnya Kompasiana memberikan saya kejutan. Memberikan apa yang tidak saya pikirkan atau pernah terpikir tapi mustahil. Mulai dari bisa masuk koran, dimuat majalah, terpampang di KRL,  ke istana bertemu Pak Jokowi, sampai yang terbaru, yang akan saya ceritakan di tulisan ini.

Masuk TV Tidak Mustahil!

dari kompasiana
dari kompasiana
Cerita bermula dari pesan singkat yang masuk di hari Rabu, sesaat setelah saya mengisi kelas.

Pesan dari nomor yang sebelumnya sudah pernah menghubungi saya, nomor salah satu orang dalam Kompasiana, Mas Kamil.

Singkat cerita, rupanya Mas Kamil mengajak saya untuk terlibat dalam acara milik KompasTV yang berkolaborasi dengan Kompasiana: Kata Netizen. Tentu kesempatan itu sayang jika dilewatkan lagi. Lagi? Ya, karena dulu di awal saya bergabung, Kompasiana sempat memiliki acara sendiri di KompasTV dan saya sempat melewatkannya. 

Di hari yang sama pula saya diminta foto untuk keperluan promosi. Memang kapan tayangnya? Hari berikutnya, Kamis.

Ah, iya. Saya tidak sendirian. Bersama dengan Mbak Tara (psikolog) dan Si Manis Jembatan Ancol alias Mbak Dian Permatasari yang cuantiiik dan ramah sekali.

Satu jam saya berada di depan kamera. Satu jam pula acara itu berjalan. Rasanya? Ah mantaappp~  semoga saja ada kesempatan berikutnya. Aamiin.

Yang jelas, momen pertama kali selalu mengesankan dan tidak saya lupa. Oya, lucunya beberapa orang dekat yang ikut menonton ternyata baru tahu bahwa nama saya jauh berbeda dengan nama panggilan. Hmm.

Lagi-lagi Gara-gara Kompasiana

Begitulah cerita singkat tentang lagi-lagi gara-gara Kompasiana. Yang sekarang membawa pada pengalaman melihat diri sendiri di layar kaca. Jujur, karena masih belum terbiasa melihat diri sendiri di televisi, jadi rasanya tidak tergambarkan meski gambarnya jelas-jelas ada. HAHA.

Terlepas dari cerita masuk televisi, tiap apa yang saya dapatkan dari Kompasiana, rata-rata pasti akan berakhir menjadi tulisan. Tulisan yang makin mengawetkan ingatan saya. Tulisan yang akan saya bagikan tautanya untuk anak cucu saya nanti. Berpikir ke depan sekali, bukan?

Bagi yang sudah mengenal atau setidaknya tahu saya sejak lama, seharusnya cerita-cerita yang sudah saya sebut tadi sudah tidak asing. Hehe. Sudah berkali-kali sering saya sebut ketika membahas Kompasiana. Dan sekarang cerita itu bertambah lagi.

Teman-teman saya di luar Kompasiana -maksudnya yang tidak menulis di Kompasiana- bahkan  sering salah mengira  saya benar-benar "bekerja" di kompasiana. Padahal, yaaa hubungan saya dengan kompasiana lebih dari itu. Kompasiana lebih suka saya tempatkan di posisi anggota keluarga saya. Hazeekk.

Bagi teman-teman di Kompasiana khususnya, yuk bisa yuk.

Yuk terus menulis dan biarkan keajaiban menemuimu. Percayalah, lewat Kompasiana keajaiban itu tidak dijemput tapi bisa diciptakan. Lewat menulis dan menulis. Ini semua soal waktu dan keajaiban yang mengejutkan itu akan datang ketika kamu siap. Jadi sudah siap masuk TV? dicari wartawan?mendapat pekerjaan? atau dilamar tahun ini sama doi? Ehem.

Akhir kata, terima kasih untuk pengalaman barunya, Kompasiana. Love u mwah :*

Salam,

Lishia H. Rahman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun