Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tulisan, Si Mesin Waktu

8 September 2020   21:51 Diperbarui: 8 September 2020   21:52 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi | unsplash.com

Ah, masa?

Salah satu rutinitas saya adalah mengecek kenangan. 

Ya. Hari ini rasanya aktivitas itu memang bukanlah hal mustahil apalagi jadi asing. Melalui jejak digital entah itu foto atau tulisan yang bisa kita tinggalkan di media sosial. Apakah kamu juga sering melakukannya?

Misalkan saja facebook. Setiap hari, saya pasti meluangkan untuk memantau kenangan saya di tanggal itu di tahun yang sudah berlalu. Ternyata ya ada-ada saja.

Kenangan-kenangan yang tidak jarang membuat saya jadi merasa memutar waktu dan bertanya sendiri. Bertanya pada diri sendiri dengan pertanyaan seperti "Kok bisa sih saya menulis status begini?" atau "Pas foto ini lagi di acara apa ya?" dan seterusnya.

Saya ambilkan contohnya satu. Ketika saya melihat kenangan pada  tanggal 5 september, yang usianya sepantaran anak kelas 3 SD. Saya jadi diingatkan sesuatu. Saya terbawa mesin waktu sekolah dahulu. 

Sebenarnya kejadian itu mengenaskan, karena saya saja menangis. Namun, setelah puluh tahun berlalu, ternyata saya justru jadi geli sendiri. HAHA. Ternyata memang kejadian yang menyedihkan bisa menjadi jenaka gara-gara waktu.

Kenangan 5 september itu tidak hanya berbentuk status singkat. Akan tetapi saya temukan  dalam bentuk note atau catatan. Yang tentunya sudah saya atur pribadi. Ya, gimana ya. HAHA.

Kalau saya tidak menuliskan kenangan itu sepuluh tahun yang lalu, mungkin saya juga sudah lupa. Entah sepenuhnya lupa atau hanya ingat bagian 'horornya' saja. 

Ya.

Hanya karena sebuah tulisan, saya bisa merasakan pergi ke masa lalu. Seperti sedang dibawa menyusun kembali fragmen-fragmen cerita jadi runtun. Seperti film yang sedang diputar ulang di otak.

Terlepas dari bagaimana isinya, dengan catatan itu saya jadi ikut tersadar. Sepertinya itulah masa dimana saya mulai tertarik dengan dunia menulis deh. 

 Menciptakan Mesin Waktu dengan Tulisan

Tidak kalah dengan kekuatan dalam bentuk visual seperti foto, tulisan ternyata juga bisa menjadi tempat menyimpan kenangan. Bahkan tulisan dapat dikatakan punya keunggulan: bisa menceritakan kembali lebih detail seperti bisa tahu kapan tepatnya kejadian sampai membantu merakit lagi momen-momen yang nyaris dilupakan.

Karena kita manusia yang juga punya batasan. Otak sebagai penyimpan memori lambat laun akan mengalami perubahan bersamaan dengan usia kita. Lha, tiap hari ada saja yang bisa dilupa.

Oya, kembali ke catatan yang saya temukkan. Ternyata dulu tulisan saya super berantakan. Mulai dari bagian yang tidak nyambung sampai penggunaan tanda baca yang seenaknya saja.

Jujur ada sebalnya, tapi saya juga bangga karena itu adalah bukti dari perjalanan menulis yang perlu dikenang.

Jadi jika kamu ingin mengenang sesuatu sampai waktu yang tidak terhingga, tulislah. Kalau kamu sudah merasakan bagaimana jalan-jalan menelusuri kenangan dengan tulisan, pasti kamu setuju dengan apa yang saya tulis ini. 

Jika belum, maka harus segera diuji coba. Kelak tulisanmu akan menceritakan banyak hal dan kamu cuma mengangguk-angguk sambil bilang "Wow, apakah ini benar-benar saya yang menulisnya?" HAHA.

Tidak perlu menunggu doraemon datang dari laci mejamu, karena kamu bisa ciptakan sendiri mesin waktumu bukan di laci tapi di atas meja. Lewat tulisan.

Selamat menulis, selamat merancang si mesin waktumu.

Salam,

Listhia H. Rahman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun