Untuk sebuah pertunjukkan yang melibatkan banyak orang, saya kira ini wajar dan saya tidak merasa keberatan. Meski bukan tiket yang eksklusif, tapi setidaknya saya bisa membantu para seniman.
Dengan saling membeli karya sesama bangsa sendiri di berbagai bidang, berarti duit terus akan tetap beredar. Dengan itu resesi kalau tidak bisa dihindari minimal bisa kita tunda.- keterangan di salah satu foto instagram Sujiwo Tejo
Tidak lama setelah membeli tiket secara daring, saya mendapatkan sebuah pesan whatsapp dari tim dongeng jiwo. Isinya mengenai konfirmasi pembelian.
Karena waktu itu saya sedang tidak memiliki saldo yang cukup, saya meminta waktu untuk dibayarkan esok hari. Dan ternyata bisa.
Dari hari itu, saya semakin rajin memantau persiapan drama musikal ini lewat media sosial. Lewat unggahan di Instagram Mbah Sujiwo Tejo yang semakin hari semakin membuat tidak sabar menyapa tanggal 30 agustus.
Ceuk Aing, Drama Musikal yang Lengkap
Jika diibaratkan toko, drama musikal "ceuk aing" ini seperti supermarket. Serba ada. Lengkap.
Sepanjang pertunjukkan berdurasi nyaris 2 jam tersebut penonton disuguhkan pertunjukkan yang apik. Baru mulai saja sudah membuat menyenangkan dengan tarian dan nyanyiannya. Meriah.
Saya sebagai penonton yang hanya melihat dari layar saja merasakan gregetnya. Apalagi jika benar-benar ada di sana. Pasti akan makin terasa.
Bercerita tentang tokoh bernama dongeng cinta yang dimainkan oleh Mas Paksi, yang singkatnya mencari kekasihnya bernama Rupiah. Lalu, keduanya secara terpisah dipertemukan dengan tukang cerita yang diperankan oleh Sujiwo Tejo.