"Patah hati, jogetin aja!"
Begitu pesan penting dari The Godfather of Broken Heart alias Bapak Patah Hati kita, Didi Kempot. Pesan yang mengajak bahwa sejatinya patah hati yang membuatmu menangis itu ternyata bisa juga dirayakan dengan jogeti (menari).
Lewat karya-karyanya, Didi kempot berhasil bahwa perkataan yang ia sampaikan memang benar-benar nyata. Lagu-lagu yang sebagian besar menceritakan patah hati itu, yang bukan malah menjadikan kita untuk menundukan kepala sembari menyesali yang lalu. Melainkan dengan cara yang lebih asyik lagi yaitu dengan mengungkapannya dengan bersenandung bersama-sama. Ya, tidak usah merasa paling menderita sendiri, sebab di luar sana banyak juga yang senasib denganmu. Ehem. #Sobatambyar
Namun tidak hanya lagu karya Lord Didi saja lho, berikut lagu-lagu karya musisi daerah (khusunya berbahasa Jawa) yang bisa menjadi temanmu dalam merayakan sedih patah hatimu.
Sebatas Teman | Penyanyi: Guyonwaton
Pertama ada dari Guyonwaton. Oya, soal siapa itu Guyonwaton, pernah saya singgung ditulisan disini,ya.
Seperti judulnya, kalian pasti tahu apa yang menjadi inti dari lagu berdurasi 5.38 itu. Ya, singkat cerita lagu ini adalah tentang kamu yang pernah dianggap hanya sebatas teman padahal inginnya lebih. Kan sedih. Namun tenang saja, lewat lagu ini pasti kamu akan menjadi lebih bijak dalam menyikapinya. Smoga.
Pancen kabeh salahku mbuka ati nggo sliramu | Memang semua salahku, membuka hati untuk kamu
Sek jelas-jelas raiso nompo pengarepanku | Yang jelas-jelas tidak bisa menerima pengharapanku
Yen pancen koe raiso nompo opo anane | Kalau memang kamu tidak bisa menerima apa adanya
Tak milih lungo wae |Pilih pergi saja
Selengkapnya sila nikmati, Lur. Hati-hati videonya mengandung kangen kota Jogja.
Mundur Alon-alon | Penyanyi: Ilux
Kadang ngga semua yang kita mau bisa berjalan sesuai dengan rencana. Seperti maunya maju terus, tapi ternyata harus sebaliknya. Harus jadi mundur alon-alon, mundur pelan-pelan. Namun tidak selama yang mundur berarti sesuatu yang buruk, seperti dalam konteks sebuah hubungan yang tidak bisa kita jalani lagi karena ternyata tidak pernah menemukan kejelasan. Ya daripada tidak dihargai dan terus disakiti, yang hanya membuang waktu saja.
Lagu yang dinyanyikan Ilux ini pas banget sih untukmu yang mungkin memiliki nasib cerita yang serupa. Mari merayakan dengan mundur alon-alon sahaja!
Aku mundur alon-alon mergo sadar aku sopo| Aku mundur pelan-pelan karena sadar aku siapa
Mung di goleki pas atimu perih | Yang dicari pas hatimu perih
Aku mundur alon-alon mergo sadar aku sopo | Aku mundur pelan-pelan karena aku sadar aku siapa
Mung dibutuhno pas atimu loro | Yang dibutuhkan pas hatimu sakit
Kartonyono Medot Janji | Penyanyi : Denny Caknan
Mungkin beberapa ada yang pernah mendengarkan lagu ini tetapi tidak tahu judulnya apa. Sebab musiknya yang membuat autogoyang menjadi salah satu magnet yang menempel diingatan siapa pun. Penyanyi kenamaan seperti Nella Kharisma saja sampai sudah menyanyikannya kembali.
Kartonyono bukan nama seseorang, melainkan adalah nama sebuah tugu yang berada di Jatung Kota Ngawi, Jawa timur. Sebenarnya lirik lagu ini cukup sedih, namun Denny Caknan bisa membuat kita melupakan lewat musiknya.
Kartonyono ning Ngawi medot janjimu | kartonyono di Ngawi memutus janjimu
Ambruk cagak ku nuruti angen angenmu | Roboh penyanggaku mengikuti keinginanmu
Sak kabehane wes tak turuti | Semuanya sudah kuturui
Tapi malah mblenjani |Tapi malah ingkar janji
Dengarkan saja sendiri dan kamu akan tahu apa cerita dari lagu tersebut, kok.
***
Walau hal ini (patah hati dan joget) terlihat bertentangan, tetapi nyatanya hari ini kita memang bisa mengemas kesedihan dengan cara yang lebih enak dinikmati. Memang bukan berarti menghilangkan sama sekali sedihnya, hanya menyamarkan. Namun dengan cara ini barangkali kamu bisa lebih mengikhlaskan kepergiannya dan menerima luka yang ia berikan lebih legawa. Mudah-mudahan.
Ya, meski rasa sakit dan sedihnya tetap terasa, tetapi seiring waktu pasti ada pelajaran yang bisa kamu ambil hikmahnya. Jadi, jangan lupa bahagia dan jogeti dengan santuy, gesss.
Lagu apa lagi nih?
Salam,
Listhia H. Rahman
*mohon maaf bila ada kesalahan dan ke-wagu-an dalam mengartikan liriknya*