Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengenang Perjuangan Adik Menjadi Anggota Tentara Nasional Indonesia!

11 November 2017   14:56 Diperbarui: 12 November 2017   06:08 5399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selagi menunggu antrian, sesorang yang duduk persisi di kanan saya tiba-tiba mengajak ngobrol. Awalnya pembicaran kami tidak berisi macam-macam, standar cuma ngalor-ngidul, hingga kemudian dia melihat berkas yang kami (saya dan ibu) bawa, pembicaraan jadi berubah haluan. Pembahasan berubah jadi soal nama adik yang tertera di berkas tadi.

"Coba saya lihat nama anaknya,Bu." Sambil diam lama, kemudian dia melanjutkan, "Sepertinya anak ibu ini orang yang keinginannya kuat,ya.  Anak ibu cocok di darat ini. Semoga lolos ya,bu. Soalnya sedari tadi duduk kok saya sudah merinding."

Walau tidak terlalu serius menanggapinya, saya dan ibu menanggap ramalan itu adalah doa. Ada-ada aja,sih. 

Lagi.

Ketika di kelurahan untuk meminta tanda tangan. Seseorang petugas berkomentar, "Sudah berkasnya diletakkan saja. Berkas punya Pak Tentara (menyebutkan nama seseorang) kan?"

Kemudian saya cuma tertawa kecil, "Baru calon,pak"

"Oh, tak kira sudah jadi tentara"

Dan kata-kata itu ter-amin-i.

Ketika Tekadnya Melebihi Rasa Kasihan Saya

Ada lagi.

Waktu itu kebetulan adalah bulan puasa. Ditengah harus menahan nafsu termasuk haus dan lapar, adik tak henti-hentinya berlatih baik pagi mapun sore menjelang adzan. Melatih fisik dengan berlari atau melakukan gerak-gerakan untuk memperkuat otot-otot lainnya, yang terkadang membuat saya kasihan. Namun tekadnya jelas lebih besar daripada rasa kasihan yang saya punya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun