Mohon tunggu...
Lisna Wati
Lisna Wati Mohon Tunggu... Bankir - Mahasiswi UIN RIL
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Perbankan Syariah dalam Melawan Virus Covid-19 terhadap Perekonomian di Indonesia

14 Mei 2020   10:15 Diperbarui: 14 Mei 2020   10:27 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia memulai peperangan untuk menghadapi pandemi Virus Corona (Covid-19) yang mulai masuk ke Indonesia pada bulan Maret 2020. Tentunya dengan masuknya virus corona di Indonesia akan memberikan dampak secara tidak langsung untuk negara Indonesia yang paling terasa adalah diperekonomian. Virus Corona (virus Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru ditemukan. 

Virus ini dapat menular melalui batuk dan bersin dari mereka yang terkena virus tersebut. percikan liur atau lindir dari bersin dan batuk dapat menempel pada benda-benda mati yang kemudian dapat bersentuhan dengan kita. 

Wabah ini dimulai dari daerah Wuhan, Cina, pada Desember 2019. Akibat adanya covid-19 menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi dan mengganggu jalannya aktivitas sehari-hari. Sehubungan itu pula, banyak masyarakat yang mengurangi kegiatan diluar ruangan. Total jumlah penderita positif corona di Indonesia mencapai 12.071 orang. Jumlah ini bertambah sebanyak 484 orang dari hari sebelumnya.

Menurut menteri keuangan Sri Mulyani Indonesia cukup terhantam keras dengan penyebaran Covid-19. Tidak hanya kesehatan manusia, virus ini juga mengganggu kesehatan ekonomi diseluruh dunia.

Salah satu penyebab virus corona mudah menyebar di Indonesia adalah karena Indonesia merupakan negara dengan Sektor pariwisata. Sektor pariwisata merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia dan memiliki kontribusi devisa terbesar kedua di Indonesia setelah devisa hasil ekspor Kelapa Sawit. 

Bukan hanya sektor pariwisata yang mengalami kelumpuhan sementara, tetapi para karyawan dari jenis perusahaan lainnya ikut merasakan dampak dari pandemi Covid-19. Yang dimana pekerjaan atau kegiatan yang biasanya dilakukan diluar rumah secara langsung sekarang terpaksa harus dilakukan di dalam rumah.

kemunculan perbankan syariah di Indonesia adalah keinginan murni masyarakat Indonesia yang ingin melakukan transaksi keuangan mereka sesuai syariah. Meski berbeda dari negara tetangganya yang kemunculan industri keuangan syariah mereka diinisiasi oleh pemerintah, maka pertumbuhan bank syariah di Indonesia tidaklah mudah dikarenakan support dari pemerintah masih sangat kurang sekali.

Selain itu, pemerintah Indonesia sendiri telah mengeluarkan paket stimulus senilai Rp 405 triliun untuk menghadapi dampak terhadap penyebaran virus corona. 

Untuk mendukung pemerintah pusat, OJK juga menerbitkan POJK No. 11/POJK.03/2020 untuk memberikan relaksasi terhadap nasabah perbankan, termasuk perbankan syariah didalamnya yaitu kemudahan proses restructuring dan rescheduling untuk nasabah yang terkena dampak penyebaran virus corona, khususnya nasabah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ataupun non-UMKM yang memiliki pembiayaan dibawah Rp 10 miliar yang berlaku 1 kedepan tergantung kebijakan dari masing-masing bank syariah.

Dalam kondisi seperti ini, internet sebagai motor penggerak pesatnya teknologi informasi memang hadir sebagai penyelamat kegiatan masyarakat di berbagai kondisi. Tak terkecuali untuk urusan perbankan. 

Saat temu muka harus dibatasi, seorang nasabah bank tak perlu berkecil hati. Sudah banyak aplikasi bank yang siap diakses dari smartphone dan bisa ia lakukan dari rumah di masa work from home ini. Bank Syariah Mandiri misalnya. 

Dengan aplikasi Mandiri Syariah Mobile (MSM), nasabah Bank Syariah Mandiri dapat tetap mengakses layanan perbankan sambil bekerja dari rumah dan menjaga anak-anaknya. Layanan transaksi seperti pembayaran kewajiban bulanan mencakup tagihan PLN, telepon, uang kuliah, asuransi, internet, BPJS, sampai bayar zakat infaq dan sadaqah bisa dilakukan melalui MSM. 

Membeli voucher pra bayar seperti token PLN dan pulsa isi ulang ponsel dapat dilakukan di aplikasi ini. Bahkan, nasabah dapat melakukan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang periode pertama pelunasannya tengah berlangsung saat ini. MSM pun dapat berfungsi sebagai alat belanja. Selain bisa top up saldo, terdapat layanan belanja online melalui fitur transfer ke rekening non-BSM. 

Nasabah pun bisa pilih menu pembayaran lalu pilih menu e commerce selanjutnya tinggal pilih platform belanja online. Dengan begitu, berbelanja apapun sudah tidak perlu khawatir dengan penyebaran virus di luar rumah.

Apakah dengan pandemi covid-19 ini perbankan syariah akan tetap bertahan atau sebaliknya malah akan rontok ? Menurut Michael E. Potter keunggulan kompetitif menyampaikan tiga strategi generik untuk mencapai kinerja di atas rata-rata dalam sutau industri yaitu: keunggulan biaya, diferensiasi dan fokus. 

Bank syariah menggunakan sistem bagi hasil dengan sistem bagi hasil maka kondisi neraca bank syariah pada masa pandemi covid-19 akan elastis karena besarnya biaya yang diperuntukkan pembayaran bagi hasi akan menurun dengan penurunan pendapatan yang diperoleh bank syariah   Dengan kebijakan khusus pada bank syariah saat terjadi krisis pandemi covid-19 ini akan elastis karena besarnya biaya yang diperuntukkan untuk membuat pembayaran bagi hasil juga akan ikut meningkat seiring dengan peningkatan pendapatan yang diperoleh bank syariah.

 Oleh karena itu, bank syariah akan lebih tahan lama dalam perdebatan ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi covid-19. Keuangan sosial islam melakukan pemberdayaan dana zakat, Infaq dan shadaqah (ZIS) dapat dimaksimalkan untuk membantu masyakarat untuk bisa bertahan hidup. dana ZIS diberdayakan untuk penyediaan kebutuhan masyarakat seperti penyediaan makanan pokok, alat pelindung kesehatan dan kebersihan. 

Tindakan solutif harus dilakukan untuk masyarakat yang tidak dapat bekerja dan usaha mikro yang kehabisan modal usaha bahkan yang tidak dapat memenuhi pembayaran hutang. Peran OPZIS dapat membantu untuk meringankan pelunasan hutang serta pemberdayaan dana zakat produktif untuk membantu usaha mikro. 

Perbankan syariah melihat perkembangan dari dampak virus corona terhadap pembiayaan. Optimisme bank syariah yang memasang target pembiayaan cukup tinggi  akibat adanya virus corona kian meredup dan mengubah berbagai sektor. Namun, dengan adanya penyebaran virus corona yang telah memicu aktivitas ekonomi membuat bank memilih untuk lebih berhati-hati mengelola portofolio pembiayaan yang ada.

Nama               :Lisnawati

Npm                :1751020065

Jurusan            :Perbankan syariah

Mata Kuliah    :ALMA

Dosen              :Dr. Muhammad Iqbal Fasa M. E. I

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun